Selasa, 07/05/2024 - 03:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Toyota Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai EV di Indonesia, Tengah Lakukan Studi

ADVERTISEMENTS

 TOKYO — Toyota Motor Corporation (TMC) tengah melakukan studi untuk membangun industri baterai electric vehicle (EV/kendaraan listrik) di Indonesia. TMC mendukung percepatan lokalisasi dan elektrifikasi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Saat ini masih di tahap studi apa saja yang harus direalisasikan, kelayakan, hingga pasarnya,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat bertemu sejumlah media di Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023) malam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bob menjelaskan untuk melokalisasi produksi baterai, setidaknya diperlukan produksi volume sebanyak 100 ribu unit mobil listrik. Sementara saat ini, volume produksi EV di Indonesia baru mencapai kisaran 20 ribu hingga 30 ribu unit per tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk itu mendukung percepatan lokalisasi dan elektrifikasi di Indonesia, Bob menyebut pemerintah perlu untuk memberikan insentif lebih dalam bagi konsumen mobil listrik.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) Banda Aceh Akan Gelar Kegiatan Rakorwil Sumatera I pada 11-12 Mei 2024

“Kalau pasar diberi insentif bisa lebih cepat (lokalisasi produksi baterai), karena harga menjadi terjangkau, tidak mungkin bisa menekan harga EV tanpa melokalisasi komponen elektrifikasi,” kata Bob menjelaskan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Meski belum dapat memastikan kapan realisasi pembangunan industri baterai, Bob menyebut Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan hal tersebut, mengingat sumber bahan baku baterai yang melimpah, dan rekam jejak dalam melokalisasi produksi hingga ekspor.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara Toyota Motor Corporation, yang diwakilkan langsung oleh Presiden dan Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering and Manufacturing Co Ltd Yoshiki Konishi, secara terpisah mengatakan Toyota akan menggaet salah satu produsen baterai terbesar di dunia yaitu CATL untuk memproduksi baterai di Tanah Air.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Apakah Pengisian Cepat DC Buruk Bagi Baterai Mobil Listrik?

“Kami akan bekerja sama dengan CATL yang sudah bangun industri baterai, dan kami akan suplai bukan hanya Toyota, tapi, juga industri,” kata Yoshiki Konishi di Tokyo, Selasa (24/10/2023).

CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) adalah produsen asal China yang berfokus pada manufaktur baterai lithium ion, sistem penyimpanan energi, dan manajemen baterai kendaraan listrik.

Pada 2018, volume penjualan tahunan CATL mencapai 21,18 GWh. Berdasarkan total produksinya, CATL adalah penyedia solusi baterai untuk kendaraan listrik, kendaraan listrik hibrida, dan hibrida plug-in terbesar ketiga di dunia, setelah Panasonic (Sanyo) dan BYD.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi