Minggu, 19/05/2024 - 05:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

41 Anak di Tepi Barat Terbunuh Dibantai Israel, Ribuan Nyawa Lainnya Terancam Pengeboman

 YERUSALEM — Setidaknya 41 anak telah terbunuh di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak meningkatnya kekerasan yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Sementara ribuan nyawa anak-anak terus terancam akibat pengeboman yang terus berlanjut di Gaza. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut Kementerian Kesehatan, 3.760 anak telah terbunuh di Gaza. Kekerasan yang terkait dengan pemukim dan pengungsian paksa juga meningkat, dengan rata-rata tujuh insiden per hari sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan korban jiwa atau kerusakan pada properti warga Palestina. Jumlah kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat dibandingkan dengan awal tahun ini yaitu tiga insiden per hari. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Setidaknya 111 keluarga, termasuk 356 anak-anak di Tepi Barat, telah mengungsi sejak perang Israel-Hamas meletus. Sejak 2022, hampir 2.000 warga Palestina telah mengungsi akibat kekerasan yang dilakukan pemukim, dengan peningkatan sebesar 43 persen dalam pengungsian yang disebabkan oleh pemukim sejak 7 Oktober 2023. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Kekerasan juga meluas ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, yang dihuni setidaknya 23.000 orang. Pada 2 November, terjadi serangan pasukan Israel di Jenin. Lima warga Palestina dilaporkan meninggal dalam serangan yang berlangsung selama dua minggu di Jenin. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Korut Rilis Lagu Puja-Puji Kim Jong-Un

“Perasaan saya selalu sama, tentu saja saya merasa tidak aman dan takut. Tapi kali ini saya merasakannya lebih intens, lebih menakutkan. Karena saya merasa saya lebih rentan terhadap bahaya, begitu pula orang tua saya, orang-orang yang saya cintai dan teman-teman.  Dan suara-suara keras itu membuat saya takut, terutama suara sirene dan bom,” ujar seorang remaja Palestina Lara, 16 tahun (bukan nama sebenarnya).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Save the Children di Tepi Barat menunjukkan, warga Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka. Hal ini dapat melumpuhkan rasa aman bagibanak-anak, menyebabkan tekanan emosional yang parah, dan membuat mereka terputus dari teman dan komunitasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Direktur Save the Children’s Country untuk wilayah pendudukan Palestina, Jason Lee mengatakan, anak-anak di seluruh wilayah pendudukan Palestina semakin terperangkap dalam spiral kekerasan yang mengerikan, sementara dunia sedang menyaksikannya.  Namun dampak buruk konflik terhadap anak-anak belum dimulai pada 7 Oktober 2023. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Insiden Tepi Barat, AS Kemungkinan Jatuhkan Sanksi pada Lebih Banyak Pasukan Israel

“Kekerasan dan pengungsian telah berlangsung selama bertahun-tahun. Anak-anak yang menanggung akibat paling besar dari konflik yang tidak mereka ikuti,” kata Lee, dilansir Middle East Monitor, Sabtu (4/11/2023). 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Tahun ini menjadi tahun paling mematikan bagi anak-anak di Tepi Barat. Mereka ditembak, dikurung, dan dilecehkan berulang kali. 

“Ini harus dihentikan. Komunitas internasional harus menggunakan pengaruhnya untuk memastikan bahwa hukum internasional dihormati, sebagaimana kewajiban mereka,” ujar Lee.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi