Sabtu, 04/05/2024 - 16:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Warga Palestina Dipukuli Tentara Israel Saat Sedang Live di TikTok

ADVERTISEMENTS

 HEBRON — Seorang warga Palestina yang sedang live di TikTokharus menerima pukulan dari tentara Israel. Aksi pemukulan itupun akhirnya terekam kamera dan mendapat kecaman banyak pihak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Warga yang dapat pemukulan saat live di TikTok tersebut adalah Eyad Banat, merupakan sepupu dari aktivis Palestina yang telah terbunuh, Nizar Banat. Pemukulan oleh tentara Israel itu bahkan dilakukan di depan anak-anaknya yang berteriak-teriak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Eyad Banat, 35 tahun, sedang melakukan siaran langsung di TikTok ketika puluhan tentara Israel menyerbu rumahnya. Tentara Israel itu kemudian memukulinya dan anggota keluarga lainnya dengan kejam. Insiden itu terjadi di kota Hebron, Tepi Barat bagian selatan yang diduduki.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Video yang dibagikan secara luas di media sosial itu menunjukkan para tentara menginjak Banat, menendangnya, dan menodongkan senapan ke tubuhnya dengan suara anak-anaknya yang berteriak “baba” (ayah) di latar belakang.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Mereka menangkap ayah saya dan mendorongnya ke tanah. Mereka terus memukulinya dan terus memukulinya dan kemudian memborgolnya dan membawanya,” kata putri Banat yang berusia 10 tahun, Sandy, kepada Al Jazeera dari rumah mereka.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya tidak berteriak karena saya takut pada tentara. Saya sebenarnya tidak takut pada tentara. Saya hanya mengkhawatirkan ayah saya. Tentara itu terus menodongkan senjata ke leher ayah saya. Dia mengambil linggis dan memukuli kepala dan tangannya dengan linggis,” lanjutnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hizbullah Luncurkan Puluhan Roket ke Israel

Penggerebekan itu terjadi pada Selasa (14/11/2023) dini hari. Pasukan Israel menangkap lima anggota keluarga Banat, termasuk Eyad, bersama dengan sembilan pekerja dari Gaza yang telah tinggal bersama keluarga tersebut setelah terjebak di Tepi Barat yang diduduki. Kesembilan pekerja tersebut, serta tiga anggota keluarga Banat, masih berada dalam tahanan Israel.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Eyad Banat, salah satu dari mereka yang dibebaskan, adalah sepupu mendiang aktivis politik Nizar Banat. Aktivis Palestina ini sebelumnya telah dipukuli dan meninggal dibunuh dengan kejam oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) pada 24 Juni 2021.

Mengenang penggerebekan di rumahnya, Banat mengatakan bahwa dia diserang dengan cara yang sama seperti sepupunya dahulu. “Kalian semua tahu apa yang terjadi pada martir Nizar Banat. Saya melihat wajah Nizar ketika mereka memukuli saya. Meskipun yang melakukannya adalah tentara penjajah, tetap saja metode yang sama (yang digunakan petugas keamanan Palestina),” ujar ayah enam anak ini.

“Apa yang muncul di video tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang terjadi jauh dari kamera,” katanya kepada Al Jazeera dari rumahnya.

‘Kamu seharusnya tidak hidup!

Banat tampil secara langsung di TikTok sekitar pukul 1:30 dini hari (23:30 GMT) seperti yang ia lakukan setiap malam sebagai bagian dari kampanye online untuk menggalang bantuan keuangan bagi anak-anak di Jalur Gaza yang terkepung.

Berita Lainnya:
Polisi Bubarkan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sorbonne Prancis

Selama 41 hari, daerah Gaza memang telah berada di bawah pengeboman udara dan darat tanpa henti oleh pasukan militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 11.500 orang. Sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah wanita dan anak-anak. 

Serangan militer diluncurkan pada 7 Oktober setelah pejuang Hamas, gerakan perlawanan bersenjata yang berbasis di Gaza. Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dalam wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan lebih dari 200 orang.

Israel membalas dengan mengepung wilayah pendudukan, Jalur Gaza yang kini menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan. Warga Gaza mengalami pengepungan dengan kondisi kekurangan air, bahan bakar dan listrik yang parah serta penyebaran penyakit.

“Saya dan seorang teman melakukan siaran langsung di TikTok, bersama seorang teman jurnalis kami di Gaza,” kata Banat. “Kami memberikan bantuan kepada anak-anak di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, seperti tenda dan selimut. Sangat disayangkan bahwa 22 negara [Arab] tidak dapat membawa satu botol air ke Gaza. Orang-orang menerima kiriman biskuit kadaluarsa dan kain kafan putih!”

“Ketika saya masih hidup, saya menyadari bahwa tentara mengepung rumah saya. Saya mengatakan kepada orang-orang untuk tetap tinggal,” katanya.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi