Jumat, 03/05/2024 - 20:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Pakar Ingatkan Bahaya BBM RON rendah bagi Kendaraan Canggih dan LCGC

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pakar mesin bakar dan konversi energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengingatkan pentingnya pemakaian bahan bakar minyak (BBM) dengan RON tinggi. BBM dengan oktan tinggi seperti Pertamax series bisa merawat mesin dan menghindarkan dari kerusakan sekaligus lebih ramah lingkungan. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Tri mengingatkan bahaya BBM RON rendah bagi kendaraan berteknologi artificial intelligence (AI), dan low cost green car (LCGC). Kendaraan berteknologi AI misalnya, lanjut Tri, memang memiliki kemampuan menyesuaikan. Tidak hanya gaya berkendara, misal halus atau kasar. Selain, itu ketika pengguna mengganti BBM dengan berbagai kadar oktan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Penyesuaian terjadi karena kendaraan pintar tersebut melakukan setting otomatis terhadap ignition timing,” kata Tri dalam keterangannya pada Selasa (21/11/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Begitupun Tri mengingatkan kendaraan berteknologi AI tersebut tetap memiliki batas toleransi. Ia menyebut adanya range kerja misal kendaraan dengan AI disetel agar bisa menggunakan BBM antara RON 92-95. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Penjualan Kendaraan Listrik Naik 118,25 Persen di Kuartal Pertama 2024

“Ketika diberi BBM RON di bawahnya, maka akan terjadi detonasi. Dan kalau dipaksa terus-menerus bisa membuat piston jebol, bolong. Karena terlalu sering detonasi,” ujar Tri. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Begitu pula dengan LCGC seperti Brio, Ayla, dan sejenisnya. Tri mengingatkan pabrikan sudah merekomendasikan kendaraan LCGC untuk mengkonsumsi BBM setara Pertamax series. Melalui BBM beroktan tinggi, konsumsi BBM juga bisa lebih hemat. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jika menggunakan BBM RON rendah, maka konsumsi bahan bakarnya tidak sampai 20 Km/liter, sehingga emisinya tidak green,” ujar Tri. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dalam kaitan ini Tri mengatakan BBM dengan kadar oktan rendah memang bisa berpengaruh buruk terhadap performa kendaraan. Termasuk menyebabkan knocking atau detonasi yang antara lain ditandai suara mengelitik. 

“Misal pakai Avanza kemudian diisi BBM RON rendah, jalan di Jakarta macet jam 14.00 siang. Karena mobil manual, pengendara malas oper dan terus pada gigi dua. Akan terdengar suara mengelitik,” ujar Tri. 

Berita Lainnya:
Spesifikasi Mobil Listrik Ketiga Wuling ‘Cloud EV’ dengan Jarak Tempuh 460 Km

Padahal jika pengendara menggunakan BBM RON tinggi, maka akan sulit terjadi kondisi detonasi yang bisa berdampak buruk terhadap mesin.

Selain itu, Tri menyebut BBM RON tinggi akan lebih ramah lingkungan. Pertamax series misalnya akan mengurangi pelepasan karbon monoksida dan karbon dioksida ke udara yang bisa menciptakan efek gas rumah kaca. Pasalnya, BBM RON tinggi akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna sehingga mengurangi emisi. Itu sebabnya, Tri sependapat kendaraan lama pun dapat melakukan setting ulang sesuai dengan BBM RON tinggi.

“Karena pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O atau air kan.  Nah, jadi kalau ingin CO2 turun maka harus gunakan RON tinggi,” ujar dia.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi