Senin, 03/06/2024 - 17:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Israel: Pertukaran Sandera dan Tahanan Akan Dilakukan pada 23 November

 TEL AVIV — Israel dan Hamas semakin menemukan titik temu dalam upaya pertukaran sandera. Kantor penasihat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas mungkin akan memulai pertukaran sandera pada Kamis 23 November 2023, jika kesepakatan tersebut disetujui oleh pemerintah Israel pada Rabu (22/11/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Pembicaraan dengan pemerintah masih berlangsung,” kata seorang pejabat Israel kepada Sky News

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Pemerintah Israel melakukan pemungutan suara terkait pertukaran sandera dengan tahanan Palestina. Menurutnya, jika pertukaran sandera dengan tahanan Palestina disepakati, Israek akan terus memantau selama 24 jam.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Pemantauan dikarenakan beberapa orang yang akan dibebaskan dari penjara Israel berdasarkan kesepakatan tersebut dipenjara oleh pihak zionis atas tuduhan terorisme. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, Israel harus mengambil keputusan sulit sehubungan dengan nasib para sandera yang ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Dia mengaku upaya sedang dilakukan dalam pemulangan para sandera yang berjumlah 200-an orang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Kami bergerak selangkah demi selangkah menuju kekalahan total Hamas dan semakin dekat untuk memulangkan para sandera,” kata Gallant setelah melakukan penilaian dengan pejabat militer di pangkalan Divisi Gaza di Israel selatan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Komisioner HAM PBB: Perintah Evakuasi Rafah tidak Manusiawi

“Saya pikir kita semua harus membuat keputusan yang sulit dan penting dalam beberapa hari mendatang. Tidak ada satu momen pun sepanjang kampanye ini 45 hari, dengan saya tidak memikirkan tentang para sandera,” ujarnya dikutip dari Times of Israel.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta pemerintahnya untuk menerima kesepakatan dengan Hamas Palestina untuk membebaskan beberapa sandera di Gaza, Selasa (21/11/2023). Dia bertemu dengan kabinet perangnya dan kabinet keamanan nasional untuk membahas mengenai kesepakatan tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Netanyahu menyatakan, intervensi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah membantu meningkatkan kesepakatan sehingga mencakup lebih banyak sandera dengan konsesi yang lebih sedikit. Namun Netanyahu mengatakan misi Israel yang lebih luas tidak berubah.

“Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang sampai kami mencapai semua tujuan kami. Untuk menghancurkan Hamas, kembalikan semua sandera kami dan pastikan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel,” kata Netanyahu dalam rekaman pesan di awal pertemuan.

Jika disetujui, perjanjian tersebut akan menjadi gencatan senjata pertama dalam perang dengan pemboman Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza yang dipimpin Hamas. Serangan tanpa henti Israel telah membunuh  13.300 warga sipil di daerah kantong kecil berpenduduk padat dan menyebabkan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal.

Berita Lainnya:
AS Tunda Penjualan senjata ke Israel di Tengah Ketegangan Jalur Gaza

Tapi, upaya itu mendapatkan penentangan dari anggota Kabinet pemerintahan sayap kanan tersebut. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memperingatkan bahwa kesepakatan tersebut justru membawa bencana.

“Saya merasa terganggu karena kami sekali lagi terpecah belah dan sekali lagi kami tidak diberi tahu kebenarannya. Dan sekali lagi, kita didesak ke samping. Rumornya adalah bahwa Negara Israel sekali lagi akan membuat kesalahan yang sangat besar dalam gaya kesepakatan Shalit,” ujar Ben-Gvir merujuk pada kesepakatan pelepasan tentara Israel bernana Gilad Shalit.

Kesepakatan yang terjadi pada 2011 ini membuat  1.000 lebih tahanan Palestina dibebaskan sebagian imbalan.  “Anda ingat bahwa kami melepaskan Gilad Shalit, kami melepaskan (Yahya) Sinwar dan teman-temannya dan membawa masalah ini pada diri kami sendiri,” kata Ben-Gvir, mengacu pada pemimpin Hamas di Gaza.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi