Selasa, 28/05/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Polemik Wolbachia, Yogya Justru Sampaikan Keberhasilan Uji Coba yang Efektif Turunkan DBD

 YOGYAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta menyebut bahwa penyebaran telur nyamuk wolbachia yang sudah dilakukan sejak 2016 berhasil menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) secara signifikan di Kota Pendidikan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Hal ini disampaikan terkait polemik wolbachia, dimana disinformasi terkait inovasi wolbachia ini semakin liar di masyarakat saat ini. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, hingga saat ini wolbachia sudah dapat menurunkan DBD hingga 77 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Penurunan (DBD) itu sudah terbukti, kita kasus di Yogyakarta sampai bulan Oktober (2023) kemarin hanya 85 kasus. Padahal, tahun (2022) lalu selama satu tahun itu ada 180 kasus. Jadi memang ini sangat menurun kasus DBD di Kota Yogyakarta,” kata Endang di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (22/11/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Bahkan, kasus DBD yang dirawat di rumah sakit jauh lebih turun. Endang menuturkan bahwa penurunan kasus yang dirawat di rumah sakit di Kota Yogyakarta turun hingga 86 persen.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Bakteri wolbachia yang ada di tubuh nyamuk itu bisa mengeliminasi virusnya (virus dengue), sehingga ketika di dalam tubuh nyamuk itu ada bakteri wolbachia, virus itu tidak menularkan ke orang lain saat nyamuk ini menggigit,” ucap Endang.

Endang menjelaskan bahwa DIY merupakan provinsi pertama yang menjadi sasaran penyebaran wolbachia ini. Awal uji coba dilakukan di wilayah Kronggahan di Kabupaten Sleman, dan Combongan di Kabupaten Bantul.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Penyebaran di dua wilayah tersebut dilakukan dalam bentuk nyamuk, bukan telur nyamuk pada 2015. Namun, ada kendala di masyarakat yang merasa terganggu dengan suara nyamuk.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hal ini menjadikan uji coba di Kota Yogyakarta di tahun setelahnya yakni pada 2016 dilakukan dengan menyebarkan dalam bentuk telur nyamuk. Pada uji coba awal, kata Endang, penyebaran telur nyamuk wolbachia ini dilakukan di kawasan Wirobrajan dan Tegalrejo.

ADVERTISEMENTS

Setelah sukses di dua kecamatan tersebut, dilanjutkan penyebaran telur nyamuk wolbachia di wilayah lainnya di Kota Yogyakarta. Namun, ada satu wilayah yang sengaja tidak disebarkan telur nyamuk wolbachia ini untuk dijadikan sebagai pembanding, yakni di Kotagede.

ADVERTISEMENTS

Dari hasil uji coba tersebut, terjadi penurunan signifikan terhadap kasus DBD di daerah yang disebari telur nyamuk wolbachia ini dibandingkan dengan daerah yang tidak disebari wolbachia. Akhirnya, Kotagede pun ikut disebari telur nyamuk wolbachia.

Hingga saat ini, Endang menyebut sudah seluruh wilayah di Kota Yogyakarta yang disebarkan dengan telur nyamuk wolbachia. Dari suksesnya uji coba tersebut, kata Endang, juga diterapkan oleh pemerintah pusat dengan ada lima daerah lainnya di Indonesia yang disebarkan wolbachia ini.

“Setelah Kota Yogyakarta berhasil berlanjut ke Bantul dan Sleman, dan diterapkan secara nasional,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Menko PMK: Lulusan Vokasi Sangat Dibutuhkan Dunia Industri

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo juga mengatakan bahwa penyebaran wolbachia ini terbukti bisa menurunkan kasus DBD. “Ini efektif untuk bisa menurunkan DBD,” ucap Singgih.

Bahkan, sebelumnya Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menuturkan bahwa saat awal intervensi wolbachia di Kota Yogyakarta pada 2016 lalu, kasus DBD tercatat sebanyak 1.705 kasus.

Jika mengikuti siklus lima tahunan, kata Emma, mestinya kasus DBD pada 2021 meningkat. Namun, kenyataannya kasus DBD di Kota Yogyakarta justru turun signifikan menjadi 92 kasus.

“Dan di tahun 2023 sampai hari ini (21 November 2023), kasus DBD di angka 67 dengan nol angka kematian,” kata Emma kepada Republika, Selasa (21/11/2023).

Emma juga menuturkan bahwa saat ini penyebaran telur nyamuk wolbachia sudah menjangkau seluruh wilayah di Kota Yogyakarta. Menurut Emma, tidak ada kendala dalam edukasi maupun sosialisasi dalam penyebaran telur nyamuk wolbachia di Kota Yogyakarta.

“Kendala relatif tidak ada, justru bersyukur (dengan penyebaran wolbachia) karena kasus DBD menurun secara signifikan,” jelasnya.

Seperti diketahui, beredarnya kabar miring tentang nyamuk dengan bakteri wolbachia semakin liar di masyarakat. Inovasi wolbachia pada program penanggulangan dengue di Indonesia bahkan sampai disebut merupakan hasil rekayasa genetik yang didesain sebagai senjata pembunuh manusia.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi