Selasa, 21/05/2024 - 05:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Miris! 10 Tahun Tak Menerima Gaji, Guru di NTT Tetap Mengajar dan Bertahan Hidup dengan Cara Ini

BANDA ACEH  – Lukas Kolo (37) seorang guru di SMP negeri Wini, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini viral di Media Sosial, usai menjadi sorotan karena kisahnya yang mengharukan. Pria asal NTT ini sejatinya pahlawan tanpa tanda jasa. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Pasalnya, hampir 10 tahun Lukas Kolo mengabdi di dunia pendidikan, namun tak pernah mendapatkan gaji dari pemerintah. Pengabdiannya terhadap dunia pendidikan sungguh tak bisa diragukan lagi, meski tak menerima gaji Lukas dengan sabar terus mengabdi di SMP Negeri Wini,NTT. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Bahkan, untuk menekan pengeluarannya, dimana jarak rumahnya di Bakitolas mencapai 25 kilometer dari sekolah tempat Lukas mengajar, ia pun memutuskan untuk tinggal di ruang perpustakaan sekolah,  

Pulangnya kalau ada keperluan saja, ya kadang satu bulan sekali,” ungkapnya. 

Tak hanya lukas yang memutuskan untuk tinggal di ruang perpustakan sekolah, ada dua guru lainya yang memanfaatkan ruang perpustakaan sebagai mess guru, demi menekan biaya hidup mereka. “Yang menginap di sekolah ada tiga guru termasuk saya,” katanya lagi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
2 Pejabat Pemkab Jember Dilaporkan ke Bareskrim dan KPK

 Pada tahun 2023 status Lukas berubah, dari guru honor menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Namun, meski Lukas Kolo resmi menjadi pegawai PPPK dirinya pun tetap tak menerima gaji. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya terima SK tanggal 7 Agustus 2023, sampai hari ini belum terima gaji. Mungkin pemerintah masih Urus, kerana terlalu banyak peserta,” ungkap Lukas. 

Untuk bertahan hidup, Lukas pun melakukan pekerjaan sampingan dengan bekerja sebagai buruh perkebunan. Tak hanya itu, ia pun mengaku ikut berjualan hewan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

ADVERTISEMENTS

Tak hanya soal gaji yang belum ia terima selama 10 tahun ini mengabdi di SMP Wini, NTT. Bahkan, dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar saja, Lukas pun harus memutar otak untuk membuat alat praga. 

ADVERTISEMENTS

Biasanya, ia hanya memanfaatkan telepon genggam miliknya untuk praktik listening bahasa Inggris, yang ia sambungkan dengan pengeras suara dari telpon selulernya. 

Berita Lainnya:
PDIP Serang Presiden Jokowi Usai Kalah Pilpres 2024, Projo Beri Ultimatum Jangan Diganggu dengan Sumpah Serapah

Tak hanya itu, keterbatasan alat praga yang dimiliki SMP Negeri Wini, NTT, terkadang Lukas dan guru lainya meminjam proyektor dari sekolah lain yang jaraknya tak jauh dari tempat Lukas mengajar. Ia mengaku terpaksa memutar cara untuk menghadirkan alat peraga karena belum memiliki laboratorium bahasa. 

Sebaliknya, setiap guru harus membeli buku referensi tambahan dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Saat ini, ia hanya bisa menunggu haknya diberikan pemerintah berupa gaji yang selama ini tak diterimanya. 

Harapan terbesar Lukas saat ini, Pemerintah Indonesia diminta lebih memperhatikan tenaga pengajar di seluruh pelosok tanah air yang keadaanya jauh dari kata sejahtera, apalagi di daerah perbatasan, banyak guru honorer yang bernasib sama seperti Lukas

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi