Rabu, 01/05/2024 - 11:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Indonesia Terus Upayakan Peningkatan Produksi Udang Nasional

ADVERTISEMENTS

JAKARTA –Kementerian Kelautan dan Perikanan Gandeng Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan produktivitas udang nasional melalui Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Jalinan kerja sama tersebut diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas udang nasional  sehingga memiliki daya saing di pasar global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono selalu mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan agar pinjaman luar negeri seperti dari ADB ini harus dikelola dengan baik dan selalu dihitung dengan pendekatan scientific based, agar anak cucu kita nanti bisa menikmati peningkatan infrastruktur, dalam hal ini pembangunan budidaya udang,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu saat membuka acara Kick Off Meeting of Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP) and Workshop on Harmonization of Testing Methodology Laboratory Management, Operation Disease Surveillance and Monitoring di Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dirjen Tebe menjelaskan udang masih merupakan komoditas yang mendominasi total ekspor di sektor perikanan Indonesia. Berdasarkan data, KKP mencatat nilai ekspor udang mencapai 2,16 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau berkontribusi 34,57% dari nilai ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2022. Di tahun yang sama, capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton (Satu Data 2022), naik 15% dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya udang memiliki potensi pengembangan, baik secara produksi maupun pemanfaatan lahan secara optimal.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lebih Tinggi dari Prediksi, Jumlah Pergerakan Selama Mudik Lebaran Capai 242 Juta Orang

“Melalui dukungan dari semua pihak, Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait, kami optimis pinjaman ADB senilai kurang lebih Rp1,348 triliun dalam jangka waktu hingga Desember 2027, nanti bisa terselesaikan,” jelas Dirjen Tebe.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dengan pinjaman senilai Rp1,348 triliun, Dirjen Tebe menjelaskan melalui proyek IISAP adalah untuk peningkatan infrastruktur budidaya udang. Secara detail dan terperinci yaitu pembangunan pusat produksi induk dan benih atau Broodstock Center, pembangunan laboratorium kesehatan ikan, pembangunan tambak di lahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, pembangunan tambak udang berbasis kawasan, dan pembangunan tambak udang di masyarakat.

Berdasarkan data dari 300.501 Ha tambak udang di Indonesia, 247.803 Ha atau 82 persennya adalah tambak tradisional. Sisanya 15 persen tambak semi intensif, dan 3 persen tambak yang intensif. 

Perwakilan Asian Development Bank (ADB) Indonesia, Eric Quincieu mengungkapkan hal yang sama target dari proyek IISAP ini bakal tercapai. Pasalnya Indonesia merupakan pemain kunci dalam pasar udang global, menempati peringkat lima besar produsen udang dunia dengan pangsa pasar global sebesar 8,7 persen dan pasar ekspor di Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

Berita Lainnya:
Libur Lebaran, Masyarakat Padati Kereta Api Pertama di Sulawesi

“ADB berkomitmen dari proyek IISAP akan meningkatkan akses bagi pembudidaya, baik input produksi, pasar, dan ketertelusuran melalui investasi dalam infrastruktur adaptif iklim, peningkatan kapasitas, dan penguatan rantai nilai. Selain itu juga akan memfasilitasi transfer pengetahuan dalam produksi benih udang berkualitas dan mengurangi ketergantungan induk dan benih impor,” jelas Eric.

Sementara Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Vivi Yulaswati mengungkapkan melalui proyek IISAP ini dapat menumbuhkan nilai tambah atau added value dalam berbagai kegiatan budidaya udang di Indonesia yang tentunya akan meningkatkan kualitas, berdaya saing di pasar global secara berkelanjutan. Selain itu dapat menghasilkan model percontohan yang dapat diduplikasi di berbagai daerah lainnya dan tentunya terjadi transfer knowledge serta penyerapan tenaga kerja dan menambah devisa negara.

“Proyek ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 yaitu antara lain diharapkan mampu memperkuat sarana dan prasarana seperti broodstock dengan tujuan menekan importasi, mengembangkan laboratorium perikanan, merevitalisasi tambak masyarakat lengkap dengan IPAL, dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha budidaya masyarakat dan menambah nilai tambah dari produksi udangnya,” jelas Vivi.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi