Sabtu, 04/05/2024 - 13:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Indonesia Perlu 3.000 SDM untuk Kembangkan Industri Gim

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Wakil Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Adam Ardisasmita mengatakan Indonesia membutuhkan 3.000 sumber daya manusia per tahun guna mengembangkan industri gim lokal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Tidak hanya kuantitasnya saja yang diperhatikan, tapi, kualitasnya pun perlu didorong,” ujar Adam di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Selain mencetak sumber daya manusia yang baru, Adam menilai perlu ada upskilling (menambah keterampilan) SDM yang sudah ada. AGI menilai saat ini Indonesia kekurangan talenta industri gim pada level senior. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri gim lokal mencakup tiga bidang, yaitu desain, seni, dan pemrograman. Dalam desain, diperlukan kemampuan antara lain desain narasi, desain cerita, dan desain level. “Dari sisi seni mencakup 2D, 3D, animasi, efek visual, seniman teknis, audio, dan lain-lain,” Adam menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Temui Jokowi, Bos Apple Bilang Indonesia Menarik untuk Investasi

Sedangkan dalam bidang pemrograman, diperlukan system programming, engine programming, back end programming, dan lain-lain. Peran dan kemampuan yang dibutuhkan industri juga bergantung kepada genre serta cakupan gim yang dikembangkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Adam juga menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan industri gim, seperti minimnya keterhubungan industri gim dengan dunia akademik sehingga lulusan-lulusannya tidak mudah diserap oleh industri gim. “Mahasiswa dan murid yang memiliki peminatan ke industri gim pun banyak yang masih mengalami kesulitan mencari tempat magang karena masih kecilnya skala industri gim di Indonesia dibandingkan dengan jumlah mahasiswa,” dia memaparkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa kerap mencari jalur lain guna mengasah kemampuannya, seperti dengan mengikuti lomba atau pelatihan-pelatihan di luar materi kuliah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dia juga mengatakan bahwa sejumlah kementerian telah menaruh perhatian terhadap isu itu dan memberikan sejumlah program dalam rangka pengembangan. Seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan program Digital Talent Sholarship dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Gameseed.

Berita Lainnya:
Puncak Arus Mudik Sudah terjadi Jalan Tol Trans Sumatera

“Kerja sama dengan Kemendikbud pun sudah dimulai dan harapannya kedepannya dampaknya semakin besar lagi,” kata Adam.

Dia menilai perlu ada peran serta dari industri, pemerintah, komunitas, akademisi, dan juga media dalam pengembangan tersebut, apabila ingin memajukan talenta yang ada di Indonesia. “Karena kita sedang berbicara ekosistem dan pencetakan talenta yang merupakan investasi jangka panjang,” Adam menambahkan.

Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi ekosistem yang subur bagi industri gim untuk tumbuh. “Kita tahu bahwa mencetak talenta adalah investasi jangka panjang, intervensi yang dibuat hari ini mungkin baru akan terasa efeknya 5-10 tahun ke depan,” ujar Adam.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi