JAKARTA — Kentang merupakan salah satu sayuran yang paling tahan lama jika disimpan dengan benar. Namun, jika tidak disimpan dengan benar, kentang dapat dengan cepat bertunas dan berkerut.
Untuk menghindarinya, melansir Express, Kamis (7/12/2023), seorang ahli telah membagikan cara menyimpan kentang dengan benar.
Kentang termasuk dalam kategori makanan pokok terutama dalam masakan Inggris. Baik dihaluskan, dipanggang, digoreng, atau dibakar, semuanya merupakan tambahan yang lezat untuk makanan apa pun.
Saat bersiap-siap untuk memasak makanan lezat menggunakan kentang, rasanya akan kesal ketika menemukan bahwa kentang telah bertunas, berkerut, atau berubah warna menjadi hijau yang tidak menyenangkan.
Baik rumah tangga yang ramah lingkungan dan menanam kentang sendiri atau membelinya di supermarket, penting untuk mengetahui cara menyimpan kentang di rumah.
Saat membawa pulang kentang dari supermarket, sebelum menyimpannya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengeluarkannya dari plastik karena kentang membutuhkan sirkulasi udara.
Berbagi di @goodfoodforgood TikTok, seorang pakar mengunggah kiat sederhana yang mereka klaim mengubah stigma saat menyimpan kentang. “Tips ini akan membuat kentang Anda tetap segar lebih lama. Hemat uang dan cegah pemborosan dengan hack ini. Anda dapat berterimakasih pada kami nanti,” tulis akun itu.
Pakar tersebut juga berkata bahwa kiat sederhana ini merupakan terobosan dalam menjaga kentang tetap segar.
“Tahukah Anda bahwa menyimpan kentang bersama apel sebenarnya dapat membantu kentang agar tidak bertunas? Hal ini karena apel menghasilkan gas yang disebut etilen yang memperlambat pertumbuhan,” tulis mereka lagi.
Etilen yang dihasilkan apel umumnya juga dapat membuat kentang tetap segar lebih lama. Meskipun etilen terbukti memperlambat proses pematangan kentang, namun jika dibandingkan dengan sayuran dan buah lain, etilen justru dapat mempercepat proses pemasakan dan menyebabkan kentang menjadi cepat busuk.
Jadi pastikan untuk tidak menyimpan apel di dekat makanan yang sangat sensitif terhadap etilen, seperti bawang bombay, melon, brokoli, dan persik.
Sumber: Republika
