Sabtu, 27/07/2024 - 09:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ingin Jadi Warga Negara Jerman, Wajib Akui Hak Israel

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

 BERLIN — Para pemohon kewarganegaraan Jerman di negara bagian Sachsen-Anhalt, kini harus menyatakan bahwa mereka mengakui Israel dan mendukung haknya untuk hidup, untuk mendapatkan status kewarganegaraan Jerman.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

“Aturan baru ini diterbitkan dalam sebuah dekrit ke distrik-distrik dan kota-kota independen pada akhir November,” kata Menteri Dalam Negeri Sachsen-Anhalt Tamara Zieschang. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Zieschang dari partai konservatif Kristen Demokrat (CDU) yang berkuasa menulis surat kepada kantor-kantor kewarganegaraan di negara bagian tersebut. Ia mengatakan bahwa para pemohon harus mengkonfirmasi secara tertulis “bahwa mereka mengakui hak Israel untuk hidup dan mengutuk setiap upaya yang ditujukan untuk melawan keberadaan Negara Israel”.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Para pejabat imigrasi harus memberikan perhatian khusus dan menemukan bukti-bukti sikap antisemit di antara para imigran yang mengajukan permohonan kewarganegaraan, Zieschang menuntut. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Para pengacara mempertanyakan apakah persyaratan kewarganegaraan seperti itu sah secara hukum. Saat ini para pemohon hanya perlu “menegaskan komitmen mereka terhadap sistem konstitusional demokratis yang bebas” di Jerman, bukan terhadap negara lain. 

Berita Lainnya:
Dua Capres Iran Mundur Beberapa Jam Jelang Pemilu
ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Usulan untuk meluncurkan persyaratan semacam itu di tingkat federal telah diajukan oleh para politisi Jerman setelah serangan 7 Oktober oleh Hamas dan perang Israel di Gaza yang telah menimbulkan polarisasi yang mendalam. 

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Menteri Dalam Negeri Federal Nancy Faeser di tingkat federal menyarankan agar hak Israel untuk eksis dapat menjadi bagian dari undang-undang baru. “Menyangkal hak Israel untuk eksis adalah antisemit dan jika ada kebutuhan untuk mengubah hukum dalam hal ini, saya terbuka untuk itu,” kata Faeser.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Undang-undang baru tersebut, jika disetujui di tingkat federal, berpotensi membuat warga Palestina yang tidak memiliki kewarganegaraan diminta untuk mengakui negara yang menjajah mereka dan secara aktif menolak untuk mengakui Palestina.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

“Jerman bahkan tidak mengakui orang-orang seperti saya sebagai orang Palestina,” kata Marwa Fatafta dalam sebuah unggahan di X, yang sebelumnya bernama Twitter. 

“Saya terdaftar dan tinggal di negara ini sebagai orang tanpa kewarganegaraan. Tidak ada yang lebih tidak manusiawi dalam konteks ini selain meminta orang Palestina untuk mengakui penjajah mereka sementara keberadaan mereka sendiri ditolak.”

Berita Lainnya:
Trump Cawe-Cawe Soal Taiwan dalam Pidatonya, China: Jangan Campur Tangan

Andreas Krieg, profesor di King’s College London, menulis di X, “Untuk menjadi warga negara Jerman, Anda harus menyatakan dukungan Anda terhadap hak negara lain untuk hidup.

“Kecuali jika Anda seorang etno-Jerman, maka Anda bahkan bisa menyangkal keberadaan Republik Federal dan menjadi seorang Reichsburger,” ujarnya merujuk pada kelompok revisionis di Jerman yang menolak keabsahan negara Jerman modern.

Seamus Malekafzali, seorang jurnalis, mengatakan mengenai perubahan yang diusulkan, “Jika konstitusionalitas ini tidak ditantang, berubah dari pertanyaan tidak tertulis yang diajukan oleh beberapa petugas imigrasi menjadi kodifikasi besar-besaran, maka saya tidak tahu bagaimana masa depan Jerman sebagai negara demokrasi, sejujurnya. Sebuah lelucon yang tak terduga.”

Pengkritik lain mengatakan bahwa para imigran biasanya dituduh memiliki “kesetiaan terhadap negara asal”, tetapi kini mereka diminta untuk juga bersumpah setia kepada negara lain. “Kemunafikan ini sudah tidak masuk akal,” tulisnya di X.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا الكهف [30] Listen
Indeed, those who have believed and done righteous deeds - indeed, We will not allow to be lost the reward of any who did well in deeds. Al-Kahf ( The Cave ) [30] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi