Rabu, 08/05/2024 - 04:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sebagian Orang Tua Mengira Pukulan dan Kata Kasar Tepat untuk Anak, Padahal Ini Faktanya

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA – Sebagian orang tua mungkin ada yang beranggapan bahwa kelemahlembutan kepada anak hanya akan membuat anak tersebut memiliki mental yang lembek sehingga, memutuskan untuk mendidik anak dengan cara yang keras, mengeluarkan kata-kata cemooh, dan bahkan sampai memukul. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Bagaimana Islam memandang hal tersebut? Apa makna kelemahlembutan orang tua kepada anak menurut pandangan Islam? 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dr Abdullah Nashih Ulwan dalam ‘Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam’ (diterjemahkan dari Tarbiyat al-Aulad fil Islam) menjelaskan, beberapa masalah yang sering terjadi adalah orang tua yang memperlakukan anak dengan kejam. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Misalnya dengan pukulan yang keras dan cemoohan atau perkataan yang kasar, yang selalu menjurus kepada hinaan dan ejekan. Ulwan mengatakan, pola asuh seperti ini justru akan melahirkan perilaku dan akhlak anak yang buruk. “Juga gejala rasa takut serta cemas yang tampak pada tindakan-tindakan anak,” jelasnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Selain itu, cara pengasuhan anak seperti itu juga bisa mengakibatkan anak meninggalkan rumahnya dengan maksud untuk menyelamatkan diri dari kekejaman dan perlakuan yang menyakitkan. Dampaknya, anak akan menjadi penyakit bagi masyarakat dan menjadi anak yang nakal dan menyimpang. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo

Adapun dalam Islam, telah diperintahkan kepada setiap orang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama para orang tua baik ayah maupun ibu, untuk terlebih dulu memiliki akhlak luhur, sikap yang lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Sehingga anak akan tumbuh secara istiqamah, terdidik untuk berani dan berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan,” tuturnya. Allah SWT berfirman: 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…” (QS Ali Imran ayat 159) 

Berita Lainnya:
Allah Menyukai Hamba yang Beramal Shaleh

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Asy-Syaikh, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

رحم الله والدا أعان ولده على بره “Semoga Allah memberikan kasih sayang (memberikan rahmat-Nya) kepada orang tua yang mendidik anaknya untuk berbakti kepada orang tua.” (HR Abi Syaibah, dalam al-Mushannaf) 

Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya

Lebih lanjut, Ulwan menjelaskan, Islam telah memberikan petunjuk bahwa orang tua harus memperhatikan kelemahlembutan, kebaikan, dan keutamaan dalam berbicara maupun berperilaku kepada anak. Sehingga orang tua terhindar dari segala perilaku yang justru dapat menjadikan anak durhaka kepada ayah atau ibunya.

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai kelemahlembutan di dalam seluruh perkara.” (HR Bukhari) 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi