Selasa, 30/04/2024 - 08:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Sifilis Bisa Menyerang Mata, Gejalanya Seperti Apa?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sifilis atau raja singa dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS) yang biasanya mengenai area kelamin, rektum, atau mulut. Selain di area-area tersebut, sifilis juga ternyata bisa menyerang mata.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sifilis yang mengenai mata dikenal sebagai sifilis okuler. Prevalensi kasus sifilis pada mata hanya sekitar 1 persen dari total kasus sifilis. Namun, kasus nyata yang terjadi di masyarakat diperkirakan lebih tinggi dari angka tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sifilis okuler bisa memunculkan gejala yang mirip dengan masalah mata lain. Karena itu, kondisi ini tak jarang salah terdiagnosis sebagai penyakit mata lain.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kesalahan diagnosis tersebut dapat membuat sifilis okuler terus berkembang dan menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan. Padahal bila ditemukan sejak dini, sifilis okuler dapat diobati dan disembuhkan dengan mudah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ke Salon untuk 'Vampire Facial', 3 Perempuan di AS Tertular HIV dari Jarum Suntik Bekas

“Bila terdeteksi, kondisi ini bisa diobati secara cepat dengan antibiotik,” ungkap profesor di bidang oftalmologi dari University of Southampton, Prof Andrew Lotery, seperti dilansir Metro pada Kamis (7/12/23).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sifilis okuler yang tidak diobati bisa memicu terjadinya kerusakan pada berbagai jaringan di mata. Jaringan-jaringan di mata yang bisa terkena sifilis okuler mencakup kornea, iris, orbit, retina, saraf optik, sklera, hingga kelopak mata.

Individu yang terkena sifilis okuler bisa merasakan beragam gejala. Menurut laman resmi Eye Contact, beberapa gejala tersebut adalah mata merah, sensitif terhadap cahaya, sakit pada mata, dan penurunan ketajaman penglihatan.

Berita Lainnya:
Tips Stimulasi Anak Lakukan Aktivitas Fisik Sesuai Usia

Bila mengenai retina, sifilis okuler bisa memunculkan gejala yang mirip seperti penyakit genetik bernama retinitis pigmentosa. Jika dokter salah mendiagnosis sifilis okuler sebagai retinitis pigmentosa, pasien mungkin tidak akan mendapatkan terapi yang signifikan karena tidak ada terapi spesifik untuk menyembuhkan retinitis pigmentosa.

“(Bila tak terdiagnosis dan diobati) sifilis okuler dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan termasuk kebutaan permanen,” ungkap Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seperti dikutip dari laman resminya.

Selain memicu kerusakan pada berbagai jaringan di mata, sifilis okuler yang tidak diobati juga dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain. Salah satu organ yang bisa ikut terkena adalah otak.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi