Senin, 03/06/2024 - 19:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pentingnya Memberikan Nama yang Baik dalam Islam, Ini Penjelasannya

JAKARTA — Memberikan nama untuk anak tidak boleh sembarangan dalam Islam. Sebab nama adalah doa. Seberapa pentingnya itu? 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Anggota Dewan Syariah PP Hidayatullah Ustaz Abdul Kholiq menjelaskan, nama dalam bahasa Arab disebut ism (اسم) yang artinya adalah kata yang digunakan untuk mengenali sesuatu. Sehingga untuk mengenali sesuatu, kata dia, pemberian nama menjadi sangat penting.  

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Memberi nama itu penting, sebab memang untuk menjadi sarana untuk mngenali sesuatu, apalagi jika sesuatu itu menjadi objek komunikasi/interaksi manusia, mutlak hal tersebut diperlukan. Tanpa nama, suatu obyek sulit untuk dijadikan bahan komunikasi manusia,” kata Ustaz Abdul Kholiq saat dihubungi Republika, Sabtu (9/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Dia memberikan contoh kongkritnya, yakni adanya keberadaan Tuhan. Tuhan mengenalkan diri-Nya dengan nama Allah, bahkan dengan tambahan Asmaul Husna yang masyhur berjumlah 99, walaupun masih ada lainnya. Dia menambahkan bahwa semua manusia pilihan Allah seperti para Rasul dan Nabi diberi nama dan dikenalkan Allah kepada manusia dan malaikat dengan namanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Selebihnya Allah juga memuliakan Adam dan melebihkannya di atas malaikat gara-gara dikenalkan nama-nama. Sekarang kita jumpai segala hal saat ini baik yang kongkrit maupun abstrak dicarikan nama,” kata dia. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Kunci Meraih Kebahagiaan

Dia menjelaskan bahwa dalam perspektif syariat, disunnahkan bagi orang tua untuk memberi nama yang terbaik bagi anaknya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kullu ghulamin rahinatun biaqiqatihi tudzbahu anhu yauma saabi’ihi wa yukhlaqu wa yusammakullu kgulanin rahinatun biaqiqatihi radzbahu anhu yauma saa bijihi wa yuhlaqu wa yusamma.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Yang artinya, “Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama” (HR Abu Dawud, no. 2838, at-Tirmidzi no. 1522, Ibnu Majah no. 3165 dll dari sahabat Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi, Syaikh al-Albani dan Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini dalam kitab al-Insyirah Fi Adabin Nikah hlm. 97). 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Terlait pemilihan nama, Nabi juga bersabda, “Di hari kiamat nanti, kalian akan dipanggil sesuai dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu perbaikilah nama-nama kalian.” (HR Abu Dawud,Ibn Hibban dan Ahmad). 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Melayani Jamaah Haji Lansia yang Romantis
ADVERTISEMENTS

Tak hanya itu, kata dia, secara kongkrit Nabi juga memberi contoh nama dengan sabdanya, “Sesungguhnya nama kalian yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR. Abu Dawud). 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

“Secara nyata nama juga memilih nama-nama terbaik buat putra dan putrinya. Saking seriusnya Nabi memperhatikan nama, ada beberpa nama sahabat Nabi yang kurang tepat, maka langsung diganti oleh beliau. Ada yang tadinya bernama Huzn (kesusahan) ibn Sa’d al-Saidiy beliau ganti dengan Sahl (mudah) ibn Sa’d al-Saidiy. Ada sahabat perempuan tadinya bernama ‘Ashiyah yang artinya wanita yang bermaksiat, beliau langsung ganti deng Jamilah (wanita cantik),” kata dia. 

Penggantian nama juga dilakukan Nabi kepda cucu beliau sendiri dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Sayyidina Ali tadinya hendak menamai anaknya dengan nama Harb (perang) yang kemudian ditolak Nabi dan menggantinya dengan nama Husain. 

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi