Jumat, 17/05/2024 - 04:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Setiap Jam, Lebih dari Tiga Perempuan Terbunuh di Gaza

 GAZA — Perempuan dan anak perempuan di Gaza mengalami tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut organisasi global ActionAid, kondisi saat ini di Gaza menjadikan wilayah itu sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan saat ini.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan atau anak perempuan saat ini. Jumlah perempuan dan anak perempuan yang dibunuh secara tidak wajar dalam kekerasan ini meningkat setiap jamnya,” kata Koordinator Advokasi dan Komunikasi ActionAid Palestina Riham Jafari dikutip dari AlArabiya

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

ActionAid menyatakan, lebih dari tiga perempuan terbunuh setiap jam di Gaza.  Perempuan dan anak perempuan di Gaza terbunuh dan terluka pada tingkat yang mengerikan, hak-hak penting mereka atas makanan, air, dan layanan kesehatan tidak diberikan setiap hari. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Sementara itu, mereka mengalami tekanan psikologis dan trauma yang sangat besar setelah dua bulan hidup dalam teror. “Sementara setiap hari mereka harus berjuang mati-matian untuk memenuhi kebutuhan paling dasar mereka,” kata Jafari. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Demonstran Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di UCLA

Menurut laporan dokter kepada ActionAid, setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit. Sementara tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Lebih dari 5.000 perempuan telah terbunuh sejak Israel mengobarkan perang di Gaza menyusul serangan infiltrasi Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan. Lebih dari 17.500 orang terbunuh dalam konflik tersebut, hampir 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, sekitar 50 ribu perempuan di Gaza sedang hamil. Kurang lebih 180 calon ibu setiap hari mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan tanpa perawatan medis yang memadai dengan menjalani operasi caesar dan operasi darurat tanpa sterilisasi, anestesi, atau obat penghilang rasa sakit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Seorang bidan di rumah sakit al-Awda di Gaza utara mengatakan kepada ActionAid, bahwa puluhan perempuan Palestina yang sedang hamil melahirkan di tengah pemboman Israel. “Selama [serangan] Israel di Gaza, kami menyaksikan sejumlah kasus perempuan yang selamat dari kekerasan akibat serangan tersebut,” ujar organisasi tersebut mengutip seorang dokter di rumah sakit.

ADVERTISEMENTS

“Ada seorang perempuan yang rumahnya dibom, dan [dia] berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan. Dia sampai di rumah sakit dengan beberapa patah dan patah tulang di sekujur tubuhnya. Dia juga dalam proses persalinan aktif, jadi dia dilarikan ke ruang operasi. Syukurlah, dia dan anaknya selamat dan sekarang baik-baik saja. [Namu ] hak perempuan ini untuk mendapatkan tempat yang aman untuk melahirkan telah hilang. Dia juga kehilangan haknya untuk mengakses kebutuhan dasar bagi dirinya dan anaknya,” ujar pernyataan tersebut. 

ADVERTISEMENTS

Ketika Israel memperluas serangannya di Jalur Gaza, setidaknya 800 ribu perempuan telah mengungsi dari rumah mereka di Gaza. Banyak perempuan kini tinggal di fasilitas yang sangat padat, sebagian besar memiliki satu kamar mandi untuk setiap 700 orang dan satu toilet untuk setiap 150 orang.  Air untuk mencuci sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, tidak ada privasi, tidak ada sabun untuk menjaga kebersihan, dan tidak ada produk sanitasi.

Berita Lainnya:
Mahkamah Internasional akan Gelar Sidang Secara Terbuka Soal Israel

“Sebagai seorang perempuan, saya menderita”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi