Kamis, 16/05/2024 - 03:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Perang Gaza Dua Kali Lebih Mematikan untuk Anak-Anak Dibandingkan Konflik Lain

Juru Bicara Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) James Elder mengatakan, konflik di Jalur Gaza mempunyai dampak dua kali lebih mematikan bagi anak-anak dibandingkan konflik pernah dilihat dunia dalam 20 tahun

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

NEW YORK — Juru Bicara Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) James Elder mengatakan, konflik di Jalur Gaza mempunyai dampak dua kali lebih mematikan bagi anak-anak dibandingkan konflik pernah dilihat dunia dalam 20 tahun terakhir. Hal itu disampaikan setelah dia melakukan misi selama sepekan di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Pada awal perang ini, UNICEF mengatakan Gaza adalah ‘kuburan bagi anak-anak dan neraka bagi semua orang’. Situasi ini semakin memburuk ketika pengeboman dan pertempuran terus berlanjut,” kata Elder, dilaporkan CNN, Jumat (15/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Dia secara khusus memperingatkan dampak buruk dari kekurangan makanan, air, dan obat-obatan terhadap anak-anak di Gaza. “Anak-anak di Gaza sekarang berada dalam bahaya dari udara (serangan Israel), penyakit di darat, dan kematian karena kelaparan dan kehausan,” kata Elder, seraya menambahkan bahwa ia belum pernah melihat tingkat kehancuran dan keputusasaan seperti itu di tempat lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sipil Jadi Korban, Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalankan Operasi Militer di Rafah

Elder menjelaskan, sebagian besar krisis mempunyai tingkat korban anak-anak sekitar 20 persen. “Ini (konflik Gaza) adalah 40 persen. Konflik ini dua kali lebih mematikan bagi anak-anak dibandingkan konflik yang kita lihat dalam 15 atau 20 tahun terakhir,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sejauh ini, agresi Israel ke Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023, telah membunuh setidaknya 18.800 ribu jiwa. Sebanyak 8.000 di antaranya merupakan anak-anak. Di antara korban jiwa pun terdapat sekitar 6.200 perempuan. Sementara korban luka telah menembus 51 ribu orang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Saat ini Israel tengah mengintensifkan serangannya di wilayah selatan Gaza, termasuk Rafah yang dekat dengan perbatasan Mesir. Ketika pertempuran berkecamuk di wilayah utara Gaza, lebih dari 1 juta penduduk mengungsi ke selatan. PBB telah menyampaikan bahwa saat ini tak ada tempat aman di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
150 Ribu Lebih Ibu Hamil di Gaza Alami Kondisi Sanitasi Buruk

Menurut PBB, saat ini sekitar 1,9 juta orang atau 85 persen dari populasi Gaza telah kehilangan tempat tinggal. Sebagian dari mereka bahkan kehilangan tempat bernaung lebih dari satu kali.

ADVERTISEMENTS

Pekan lalu Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Israel berusaha mengusir penduduk Palestina keluar dari Jalur Gaza. “Apa yang kita lihat di Gaza bukan hanya sekadar pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa dan penghancuran mata pencaharian mereka (oleh Israel), tapi juga upaya sistematis untuk mengosongkan Gaza dari penduduknya,” kata Safadi pada 10 Desember 2023 lalu.

ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi