Pemulihan dalam koridor-koridor spesifik akan bergantung pada bagaimana otoritas mengalokasikan kapasitas penerbangan. Pada 2023, berbagai destinasi di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand, menjadi yang pertama pulih dengan baik. Pada 2024 mendatang, destinasi di Asia Timur Laut, Amerika Utara, dan Eropa diharapkan akan mengejar ketertinggalan mereka.
“Pemulihan pengeluaran wisatawan China yang bepergian ke luar negeri akan terus dipantau. Sebelum pandemi Covid-19, wisatawan dari China daratan cenderung fokus pada kegiatan belanja, terutama barang-barang mewah, saat mereka melancong ke luar negeri. Namun, setelah pandemi, pengeluaran untuk pengalaman, seperti hiburan dan kuliner telah mengalami pemulihan yang lebih signifikan di antara para pelancong yang berangkat dari China daratan,” kata Mann memaparkan.
Pada saat yang sama, lanjut Mann, perubahan prioritas yang ditunjukkan turis China dalam perjalanan ke luar negeri membawa angin segar bagi destinasi yang mereka tuju. Karena itu, otoritas pariwisata dan peritel di seluruh dunia mungkin perlu menyesuaikan strategi demi mempertahankan daya tarik mereka bagi pengunjung dari China.
Sumber: Republika