Senin, 20/05/2024 - 02:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Hoaks Beredar, Ketua BEM UGM Disebut di-DO, IPK Rendah Hingga Dituding Anak Caleg

SLEMAN — Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor menyebut bahwa banyak beredar informasi bohong (hoaks) terkait dirinya setelah mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kritikan tersebut disampaikan saat diskusi publik dan mimbar bebas ‘Rezim Monarki Sang Alumni Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti’. Di diskusi itu juga dipasang baliho dengan wajah Jokowi yang bertuliskan ‘BEM KM UGM Presents: Alumnus UGM Paling Memalukan. Mr. Joko Widodo’.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dengan mendatangkan berbagai narasumber, diskusi itu digelar sebagai wujud kritik terhadap buruknya kualitas demokrasi, penegakkan konstitusi, serta isu praktik politik dinasti di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Gielbran menyampaikan bahwa hoaks yang beredar seperti isu yang menyatakan bahwa ia dikeluarkan (drop out) dari kampus, hingga IPK rendah. Gielbran pun menyebut bahwa seluruh isu yang beredar tersebut tidak benar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

“Adapun isu-isu yang beredar liar di luar sana tidaklah benar adanya. Termasuk isu bahwa saya sebagai ketua BEM-KM UGM di drop out,” kata Gielbran di Kopi Lembah UGM, Sleman, DIY, Kamis (21/12/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Gielbran menuturkan bahwa ia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di UGM. Bahkan, katanya, dirinya juga tidak pernah dipanggil oleh wakil rektor terkait dengan diskusi yang digelar pada 8 Desember 2023 lalu itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Bahkan dari UGM sangat kooperatif, tidak ada intervensi, tidak dipanggil oleh wakil rektor untuk perihal agenda diskusi. Jadi jika ada isu saya di drop out,” ungkap Gielbran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Selain itu, juga beredar isu bahwa dirinya memiliki IPK 2,2. Padahal, kata Gielbran, IPK-nya sendiri jauh di atas angka tersebut.

ADVERTISEMENTS

“IPK saya 3,68 jadi sangat jauh dari angka 2,2 dan jarang-jarang saya ditanyai IPK. Saya bingung kenapa ada isu IPK 2,2 karena itu isu yang tidak substantif sama sekali,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS

Tidak berhenti disitu, Gielbran juga mengaku dituding sebagai anak calon legislatif (caleg). Ia pun menegaskan bahwa kedua orang tuanya merupakan guru di salah satu kota di Jawa Tengah, dan berstatus sebagai PNS.

Berita Lainnya:
Presiden Raisi Ancam Musnahkan Israel Jika Berani Serang Iran

“Sempat ada isu beredar bahwa orang tua saya mendaftarkan diri sebagai calon legislatif di salah satu partai. Perlu diketahui, bapak dan ibu saya adalah guru di salah satu kota di Jawa Tengah, dan statusnya sebagai PNS. Jadi tidak mungkin terafiliasi dengan partai, anggota partai, atau bahkan ikut berkontestasi dalam Pemilu 2024,” kata Gielbran.

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi