Kamis, 16/05/2024 - 22:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gibran Bisa Kuasai Topik Debat karena Ada Rekayasa Teknologi? Pengamat Duga KPU Melakukan Pembiaran

BANDA ACEHDebat calon wakil presiden (cawapres) yang baru saja diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan banyak kejutan. Kejutan itu datang dari performa cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran tampil dengan cukup menguasai panggung dan bahkan membuat keok kedua lawannya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Padahal, selama ini Gibran jarang berbicara panjang di depan publik, sekalinya berbicara ia justru blunder. Tak jarang juga ketika ia menghadiri forum publik dan mendapat pertanyaan justru jawabannya tidak nyambung.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Namun kali ini, pada debat ketiga cawapres justru Gibran dinilai tampil maksimal dan mematikutukan kedua lawannya yang lebih senior yakni cawapres nomor urut 1, Cak Imin dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pengamat komunikasi Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Syafrudin Pohan, mengatakan performa debat Gibran banyak mengundang perhatian publik dan sangat kontras dari karakter biasanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Secara keseluruhan banyak mengundang pertanyaan publik terhadap Gibran. Kalau kita lihat sehari-hari di ruang publik Gibran ini bukanlah tipe yang scholar, bukan orang yang pintar bahkan sering tidak nyambung lain ditanya lain dijawab, persepsi publik kan seperti itu,” kata Syafrudin di Medan Sabtu (23/12).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Megawati Turun Gunung demi Kalahkan Jokowi Melalui Mahkamah Konstitusi, Siapa Pemenangnya ?

“Tahu-tahu di debat cawapres ini tiba-tiba konstruksi masyarakat itu menjadi terheran-heran kok bisa begitu mahir, begitu runtut, berisi, berbobot. Itu jadi satu pertanyaan publik. Ada juga analis-analis yang mengatakan bahwa itu menggunakan teknologi berbagai macamlah sehingga dia (Gibran) sudah latihanlah, sudah di-frame,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Syafrudin menilai tampilan Gibran saat debat cawapres justru banyak direkayasa sehingga bisa menang banyak dari kedua rivalnya. Padahal, jam terbang politik Cak Imin dan Mahfud MD sangat jauh berpengalaman dibanding anak sulung Presiden Jokowi itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Maka, wajar saja kalau Cak Imin atau cawapres lain merasa seperti ada semacam kecurigaan, terheran-heran,” kata Syafrudin.

ADVERTISEMENTS

Penampilan debat Gibran dinilai sebagai suatu hal yang tak biasa sehingga timbul berbagai macam persepsi publik seakan-akan ia memanfaatkan teknologi yang mendukung kelancaran berbicaranya.

ADVERTISEMENTS

“Bahkan berbagai macam pendapat-pendapat mengarah pada bahwa ini ada rekayasa teknologi di mana cawapres lain itu tidak memiliki perangkat yang sama. Itu kan terang benderang kita lihat di TV, Gibran ini memiliki lebih banyak mikrofon dan itu tidak sama dengan cawapres yang lain. Rasanya publik sudah tahu semualah itu ada rekayasa,” tukas Syafrudin.

Berita Lainnya:
Tokoh Sumbar Minta MK Berani Putuskan Pemilu Ulang DPD RI

Dengan keadaan begitu, dosen USU lulusan Doktor dari University Sains Malaysia tersebut menyayangkan sikap KPU yang diduga ada keberpihakan terhadap salah satu kandidat.

“Saya kira sangat menyesalkan di mana KPU sebagai operatornya itu kan mestinya harus ada pertanggungjawaban publik jangan sampai menimbulkan kecurigaan. Masa itu mereka tahu tapi terjadi pembiaran, itu kan merugikan publik,” ungkap alumnus Magister dari Universitas Indonesia itu.

Syafrudin menduga KPU melakukan pembiaran atas upaya yang dilakukan salah satu cawapres yang tidak fair dalam melancarkan debatnya. Pihak cawapres Gibran diduga melakukan rekayasa habis-habisan untuk membuat keok Cak Imin dan Mahfud MD.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi