Sabtu, 27/07/2024 - 08:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

SEJARAH

Bukan Soeharto! Ternyata Sosok Ini yang Diinginkan Soekarno untuk jadi Penggantinya

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

BANDA ACEH – Soekarno menjabat sebagai presiden Indonesia kurang lebih selama 21 tahun lamanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Soekarno menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak tahun 1945 hingga tahun 1966 bersamaan dengan runtuhnya masa Orde Lama.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Selama memimpin Indonesia, Soekarno berhasil membawa negara ini menuju kejayaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Hal itu bisa dilihat dari kemajuan yang dialami Indonesia setelah terlepas dari penjajahan Jepang dan Belanda.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Dan tepatnya pada tahun 1966, Soekarno resmi dilengserkan dan diganti oleh Presiden Soeharto yang menjabat selama 32 tahun.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Namun siapa sangka, Soeharto bukan pilihan Soekarno untuk menggantikan didirnya dalam memimpin negara ini.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Lalu siapa orang yang dipilih Soekarno untuk menggantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Seperti melansir dari kanal YouTube @PojokHistory, dalam sebuah video dijelaskan bahwa Seokarno menginginkan sosok Letjen Ahmad Yani untuk menjadi penggantinya.

Berita Lainnya:
PDIP Sindir Jokowi yang Batal Ngantor di IKN: Makanya Jangan Terlalu Pede Gitu Loh!
ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

“Presiden Soekarno pernah memimpikan sosok penggantinya sebagai Presiden Indonesia yaitu Letjen Ahmad Yani,” kata pengisi suara kanal YouTube @PojokHistory, seperti dikutip Hops.ID, Selasa, 26 Desember 2023.

Lebih dari itu, Soekarno juga pernah mengatakan jika ia sempat menerima wangsit dari yang maha kuasa untuk menjadikan Ahmad Yani sebagai presiden Indonesia.

“Soekarno mengatakan kepada Yani bahwa ia menerima wangsit dari yang maha kuasa untuk menjadikannya sebagai presiden Republik Indonesia, jika suatu saat terjadi apa-apa dengannya,” ucap pengisi suara kanal YouTube tersebut.

Mendengar hal itu lantas membuat Ahmad Yani merasa sangat terkejut karena menurutnya masih ada yang lebih pantas yaitu Letjen Ahmad Nasution.

Berita Lainnya:
Viral Video Pendemo di AS Sebar Belatung di Hotel Tempat Netanyahu Menginap

Namun pria yang akrab disapa Bung Karno itu tetap bersikeras dengan keinginannya untuk menjadikan Ahmad Yani sebagai presiden Indonesia yang kedua.

Namun sangat disayangkan, keinginan Soekarno pada saat itu tidak tercapai, sebab Ahmad Yani terbunuh pada peristiwa G30S PKI.

“Yani terbunuh dalam penculikan gerakan G30S PKI 1965,” ucapnya lagi.

Setelah peristiwa tersebut, lalu Presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto yang menjabat tiga puluh tahun lebih.

Hingga pada akhirnya, Soeharto berhasil menjadi presiden Indonesia pada masa Orde Baru.

Lalu berkahir pada tahun 1998 setelah terjadi demonstrasi yang sangat besar untuk menggulingkan kekuasaan presiden kedua Indonesia itu.

Sekedar menginformasikan, Soeharto adalah mertua dari Prabowo Subianto yang kini kembali mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.***

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَىٰ ۖ وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا الكهف [88] Listen
But as for one who believes and does righteousness, he will have a reward of Paradise, and we will speak to him from our command with ease." Al-Kahf ( The Cave ) [88] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi