Benarkah Orang yang Terjaga dalam Wudhu Wajahnya akan Bercahaya di Hari Kiamat? 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Seorang Imam masjid di Turki Ibrahim Tasdemir menunjukkan tata cara wudhu pada wisatawan di Provinsi Izmir, Turki barat, Senin (8/8/2022). FOTO/Anadolu Agency. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA – Terdapat beberapa keutamaan berwudhu yang perlu diketahui. Ketika seorang Muslim senantiasa terjaga dalam wudhu, ia mendapatkan sejumlah keutamaan.

ADVERTISEMENTS

Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim dalam kitab Shahih Fikih Sunnah menjabarkan beberapa keutamaan wudhu sebagai berikut:

ADVERTISEMENTS

1. Air wudhu akan menyerupai cahaya bagi seorang hamba di hari kiamat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tablughul-hilyah minal-mukmini haitsu yablughu al-wudhu-u.” Yang artinya, “Perhiasan akan menaungi orang Mukmin sebanyak cakupan wudhunya.” Maksud perhiasan di sini adalah cahaya di hari kiamat.

2. Berwudhu dinilai sebagai separuh dari iman. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Abu Malik Al-Asy’ari, Rasulullah SAW bersabda, “At-thahuru syathral-iman.” Yang artinya, “Bersuci itu setengah dair keimanan.”

3. Berwudhu dapat menghapuskan dosa-dosa kecil. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya, “Jika seorang hamba Musim berwudhu atau seorang mukmin, lalu ia membasuh wajahnya, niscaya dari wajahnya keluar setiap dosa yang pernah dia lihat bersamaan dengan tetesan air atau bersamaan dengan tetesan air yang terakhir. Apabila ia membasuh kedua tangannya, niscaya dari kedua tangannya keluar segala dosa yang pernah dikerjakan kedua tangannya bersama air, atau tetesan air yang terakhir.

ADVERTISEMENTS

Apabila ia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar setiap kesalahan yang pernah dijalankan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air, atau bersamaan dengan tetesan air yang terakhir, sehingga ia selesai dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.”

ADVERTISEMENTS

Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Usman, bahwasannya Nabi bersabda, “Man tawaddha-a hakadza ghufiralahu maa taqaddama min dzanbihi wa kaanat shalaatuhu wa masyyuhu ilal-masjidi naafilatan.” Yang artinya, “Barang siapa yang berwudhu seperti ini, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lampau. Sholat dan jalannya menuju masjid menjadi ibadah yang sunnah.”

4. Berwudhu dapat meningkatkan derajat seorang hamba. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang Allah menghapuskan dosa-dosa dan meningkatkan derajat dengannya? (Nabi melanjutkan), (Yaitu) menyempurnakan wudhu pada kondisi yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat (berikutnya) setelah (satu) shalat usai. Itu adalah ribath (menjaga perbatasan kaum Muslimin), itu adalah ribath, itu adalah ribath.”

ADVERTISEMENTS

5. Berwudhu salah satu jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda Nabi kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan, yang engkau kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya aku telah mendengar suara dua sandalmu di depanku di surga.”

ADVERTISEMENTS

Bilal berkata, “Tidak ada amalan yang paling aku harapkan melebihi (amalan yaitu) tidaklah aku berwudhu dalam satu waktu, di malam atau siang hari kecuali aku mengerjakan shalat dengan wudhu tersebut sebanyak yang ditakdirkan atasku.”

6. Berwudhu dapat mendekatkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Man tawaddha-a fa-ahsana al-wudhu-a tsumma shalla rak’ataini yuqbilu alaihima biqalbihi wawajhihi wajabat lahul-jannah.”

Yang artinya, “Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat, ia memfokuskan pada keduanya dengan sepenuh hati dan wajahnya, niscaya ia akan mendapatkan surga.”

7. Berwudhu merupakan tanda istimewa umat Islam saat mendatangi telaga di akhirat. Dalilnya sebagaimana hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (234) dan Imam An-Nasa’I (1/80).

8. Berwudhu dapat mengurai ikatan setan. Hal ini berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “Setan mengikat ikatan pada ubun-ubun kepala salah seorang dari kalian saat ia tidur sebanyak tiga ikatan, ia mengikat setiap ikatan (seraya menghembuskan), ‘Engkau memiliki malam yang panjang, tidurlah’. Jika ia terbangun dan mengingat Allah, niscaya satu ikatannya akan terlepas. Jika ia berwudhu, maka satu ikatan akan terlepas lagi. Apabila ia mengerjakan shalat maka satu ikatan terlepas lagi, maka ia menjadi insan yang bersemangat dan jiwanya menjadi baik. Jika tidak, maka jiwanya menjadi buruk dan malas.”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version