Jumat, 03/05/2024 - 21:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Gadis Kecil di Inggris Diduga Jadi Korban Gang Rape Virtual di Metaverse

ADVERTISEMENTS

Seorang pengunjung memakai kacamata Virtual Reality (VR) pada hari kedua Web Summit di Parque das Nacoes di Lisbon, Portugal, 2 November 2022. Inggris tangani kasus dugaan gang rape di metaverse.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Polisi Inggris sedang menyelidiki dugaan pemerkosaan beramai-ramai terhadap avatar seorang gadis dalam game realitas virtual. Investigasi itu diyakini sebagai penyelidikan pertama yang melibatkan kasus gang rape di metaverse.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari laman New York Post, Kamis (4/1/2024), korban adalah seorang gadis di bawah 16 tahun. Dia sedang mengenakan headset realitas virtual (VR) dalam permainan imersif ketika avatarnya, yang merupakan representasi animasi dirinya, diperkosa oleh beberapa pria sekaligus.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Libur Lebaran, Saatnya Orang Tua Optimalkan Pengasuhan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meskipun tidak mengalami luka fisik, gadis itu mungkin menderita trauma psikis luar biasa yang serupa dengan korban perkosaan di kehidupan nyata. “Ada dampak emosional dan psikologis pada korban yang memiliki dampak jangka panjang dibandingkan cedera fisik apa pun,” kata seorang perwira senior kepolisian.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Namun, pihak berwenang Inggris khawatir ada kendala besar, yakni kesulitan menuntut pelaku berdasarkan undang-undang yang ada. Sebab, undang-undang mendefinisikan kekerasan seksual sebagai sentuhan fisik secara seksual tanpa persetujuan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Investigasi tersebut juga menimbulkan pertanyaan lain, tentang apakah polisi harus menggunakan waktu dan sumber dayanya untuk menyelidiki kejahatan metaverse. Padahal, masih banyak pula kasus pemerkosaan di dunia nyata.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Cara Menghindari Keracunan Makanan Saat Periode Liburan

Menteri Dalam Negeri Inggris, James Cleverly, membela dengan mengatakan perlunya penyelidikan pemerkosaan yang menggunakan VR tersebut. Bagi sebagian orang, tindakan itu mungkin bukan sesuatu yang nyata, namun dampaknya tetap dirasakan korban secara nyata.

“Kita berbicara tentang seorang anak di sini, dan seorang anak yang mengalami trauma seksual. Hal ini akan menimbulkan dampak psikologis yang sangat signifikan dan kita harus sangat berhati-hati dan tak boleh mengabaikan hal ini,” ungkap Cleverly.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi