Minggu, 05/05/2024 - 18:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Jangan Heran, Menonton TV Memang Terkait dengan Perilaku tidak Normal pada Balita

ADVERTISEMENTS

Anak kecanduan gadget. Waktu layar anak pengaruhi perilakunya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Terlalu banyak menonton televisi ternyata dapat memengaruhi kemampuan anak memproses dunia di sekitar mereka. Data tersebut menambah semakin banyak kekhawatiran terkait dengan waktu yang dihabiskan untuk melihat layar (screen time) pada balita dan anak kecil. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dilansir Newsweek, Kamis (11/1/2024), dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatric, para peneliti di Drexel University’s College of Medicine di Philadelphia, Amerika Serikat (AS) menunjukkan hubungan antara waktu menonton TV dan perilaku sensorik yang tidak biasa. Hal ini mencakup pelepasan diri atau ketidaktertarikan pada aktivitas-aktivitas, mencari rangsangan lingkungan yang lebih intens, dan kewalahan dengan rangsangan yang intens seperti suara keras dan cahaya terang. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pertunangan Bocah di Madura, Psikolog: Gen Z Aja 'Berat Banget' Nikah, Apalagi Anak-Anak
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk menemukan hubungan ini, tim menganalisa data dari National Children’s Study. Itu adalah sebuah studi mengenai kebiasaan menonton TV pada 1.471 bayi dan balita antara tahun 2011 hingga 2014. Hasil pemrosesan sensorik dinilai pada usia 33 bulan dan orang tua atau pengasuh menyelesaikan kuesioner untuk memberikan wawasan tentang perilaku dan reaksi anak terhadap rangsangan lingkungan. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tim menemukan bahwa pada usia 12 bulan, paparan layar dikaitkan dengan kemungkinan 105 persen lebih besar untuk menunjukkan perilaku sensorik “tinggi”, seperti menyentuh atau mencium benda secara berlebihan, mudah kewalahan oleh cahaya dan kebisingan, tidak memperhatikan rangsangan lingkungan tertentu, dan menghindari sensasi seperti sedang menyikat gigi. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ribuan 'Tumor Gelembung' yang Selimuti Wajah dan Tubuh Wanita Trinidad Berhasil Dibuang

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada usia 18 bulan, setiap tambahan jam waktu menatap layar dikaitkan dengan peningkatan 23 persen kemungkinan menunjukkan perilaku-perilaku tersebut, dan pada usia 24 bulan, setiap tambahan jam waktu menatap layar dikaitkan dengan peningkatan 20 persen kemungkinan menunjukkan perilaku-perilaku tersebut sembilan bulan kemudian.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi