Kamis, 16/05/2024 - 02:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

UMJ Gelar Seminar Nasional ‘Politik Media Baru Dalam Pemenangan Pemilu 2024’

 JAKARTA — Media baru seperti media sosial turut menjadi rujukan pemilih untuk mencari informasi terkait dengan pemilihan umum (pemilu). Selain itu, media sosial memiliki daya untuk mempengaruhi pilihan masyarakat di bilik suara yang bisa menentukan suatu pemenangan dalam pemilu. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penggunaan internet tertinggi. Fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa informasi yang mereka dapatkan melalui media sosial bisa menjadi rujukan dalam menentukan pilihan, bahkan mengubah pilihan mereka.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Media sosial menjadi yang paling banyak diakses oleh masyarakat sehingga media sosial menyimpan dampak terhadap dunia politik, karena penggunanya juga merupakan pemilih dalam sebuah proses politik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Ketua Program Studi (Kaprodi) MIKOM FISIP UMJ Dr Aminah Swarnawati, mengatakan, saat ini media sosial menjadi komiditi utama bagi Gen-Z dan Milenial dalam berinteraksi sosial. Maka dari itu, media sosial banyak dijadikan alat kampanye bagi aktor politik untuk mendapatkan suara. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ Ikuti Program Student Mobility di Universiti Utara Malaysia

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Fenomena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas,” kata Aminah, dalam Seminar Nasional bertajuk Politik Media Baru Dalam Pemenangan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (MIKOM FISIP UMJ) di Auditorium Kasman Singodimedjo, Selasa (9/1/2024), mengutip keterangan tertulis, Kamis (11/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dekan III FISIP UMJ Dr Fal Harmonis mengatakan bahwa media memiliki kekuatan untuk membentuk opini, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap politik. Ia menyebut teori koltivasi effect untuk menggambarkan pengaruh media. Teori itu menjelaskan bahwa pikiran hingga relasi masyarakat akan dipengaruhi oleh media yang dibaca.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Kolaborasi FT UMJ dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Jakarta Utara Dalam Pengmas

Maka dari itu, media sosial juga bisa menjadi pengaruh dalam menentukan pilihan. Di era digital ini, strategi kampanye dengan menggunakan media sosial berpotensi efektif menjangkau konstituen. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan.

ADVERTISEMENTS

“Ketika bermain media sosial kita tidak bisa netral, pasti ada keberpihakan. Maka, kita harus cerdas dalam menggunakannya,” ungkap Harmonis.

ADVERTISEMENTS

Kepala Divisi Media Sosial Republika Abdullah Sammy mengatakan bahwa media sosial berpengaruh terhadap pemilu. Ia mengaitkan dengan kasus di negara Filiphina yakni new media terbukti mempengaruhi kemenangan Bongbong Marcos.

“Dia menggunakan gimmick dan soft campaign untuk membangun citranya lewat media sosial,” kata Sammy.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi