Rabu, 22/05/2024 - 12:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Digugat ke PTUN Terkait Tudingan Nepotisme, PDIP: Bukan Dugaan Lagi Tapi Sudah Terjadi.

Jokowi-3972492575.webp” width=”640″/>BANDA ACEH -Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dan keluarganya digugat Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Pergerakan Advokat (Perekat) Nusantara ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan ini teregister di Kepaniteraan PTUN Jakarta dengan nomor 11/G/TF/2024/PTUN.JKT.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Merespons itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, nepotisme yang dituding itu bukan hanya sekadar dugaan. Melainkan memang sudah terjadi.

 

“Kalau nepotisme bukan dugaan lagi tapi sudah terjadi,” kata Hasto di Bentara Budaya, Jakarta, Senin (15/1).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hari Buruh International 2024, DPR Teriak Perlindungan Ketenagakerjaan Harus Ada untuk Semua Pekerja

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Hasto mengutarakan, gugatan terhadap Jokowi dan keluarganya merupakan gerakan masyarakat sipil dalam merespons situasi bangsa saat ini.

 

ADVERTISEMENTS

“Ya kami memisahkan, antara proses hukum karena itu masyarakat sipil yang bergerak, itu juga ada para penegak hukum yang memang digerakkan oleh semangat reformasi, digerakan oleh perasaan bagaimana ketika menghadapi suatu penjajahan model baru ala orde baru zaman Pak Harto ketika rakyat pun diculik dan mereka menyematkan itu,” ucap Hasto.

ADVERTISEMENTS

 

Berita Lainnya:
KAI Perpanjang Operasional KA Manahan Tambahan

 

Ia menyebut, itu merupakan bentuk kritik publik atas sikap Jokowi terhadap situasi Politik saat ini.

 

“Jadi ini menurut saya masih sebagai suatu instrumen kritik melalui hukum, dan ketika itu kemudian dipahami, masih ada waktu untuk melakukan koreksi,” pungkas Hasto.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi