Kamis, 16/05/2024 - 13:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dosen Universitas Paramadina: Elektabilitas Cak Imin dan Mahfud Bisa Naik 

 BEKASI — Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) mengomentari performa debat ketiga calon wakil presiden (cawapres) dalam debat keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Ahad (21/1/2024) malam WIB. Dia menyoroti tentang substansi dari penyampaian cawapres 1 Abdul Muhaimin Iskandar dan 3 Mahfud MD yang bisa meningkatkan elektabilitas. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut Hensat, secara keseluruhan, Muhaimin alias Cak Imin berhasil mencuri perhatian publik dan Mahfud MD sangat menguasai substansi. Sedangkan, ia menilai, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tampil kebablasan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kemarin kita cukup melihat substansi yang dikuasai Prof Mahfud dan Cak Imin dan tentu saja mereka sudah memahami sehingga mereka juga bisa tampil bagus secara show. Mas Gibran tampil terlalu percaya diri sehingga terlalu banyak gimmick yang ditampilkan yang membuat ia melampaui etika, kesopanan, dan kepantasan dalam sebuah perhelatan pemilihan presiden,” kata Hensat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/1/2024). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Disdik Pekanbaru Imbau Acara Perpisahan Sekolah Digelar Sederhana

Dosen Universitas Paramadina tersebut menilai, Cak Imin dan Mahfud MD memulai debat dengan menunjukkan sisi kritis mereka mengenai program food estate yang banyak disorot oleh berbagai kalangan masyarakat. Mulai akademisi hingga aktivis lingkungan mengkritik food estate di Kalimantan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Hensat mengaku, menyayangkan sikap Gibran yang hanya mementingkan sisi penampilan saja dan hanya fokus kepada gimmick. Sehingga, wali kota Solo tersebut malah beberapa kali melupakan pertanyaan yang dilontarkan oleh Cak Imin dan Mahfud.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Mas Gibran itu banyak gimmick yang akhirnya dia melupakan pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan debatnya. Misal pertanyaan Pak Mahfud soal redistribusi, kemudian konsep trisaktinya Bung Karno. Kemudian kepada Gus Imin juga sama yang malah fokus ke botol plastik yang mungkin saja botol itu disediakan oleh panitia. Jadi banyak hal yang membuat Gibran tidak fokus ke substansi,” jelas Hensat. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain persoalan gimmick, hal yang turut dikritisi pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut dari Gibran adalah mengenai etika dan kesopanan. Menurut Hensatm cara Gibran mempermalukan lawan debatnya berlebihan dan tidak disukai banyak orang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Ganjar Ingatkan Penambahan Kementerian tak Sesuai Undang-Undang

“Gayanya dia yang ingin mempermalukan Cak Imin dan Pak Mahfud seperti mencari-cari jawaban Pak Mahfud dan menyinggung Cak Imin yang baca catatan walau itu diperbolehkan, tentu itu tidak disukai oleh banyak orang dan mungkin juga tidak disukai oleh gen-Z,” tutur eks juru bicara capres Anies Rasyid Baswedan tersebut.

ADVERTISEMENTS

Hensat meyakini, performa Cak Imin dan Mahfud pada debat keempat dapat membantu menaikan elektabilitas pasangan masing-masing. Namun, lain halnya dengan Gibran yang bukan tidak mungkin justru menggerus elektabilitas Prabowo.

ADVERTISEMENTS

“Jadi Prof Mahfud dan Cak Imin benar-benar membantu capresnya dalam meningkatkan elektabilitas, dan bila Prabowo-Gibran terus tampil seperti ini bukan tidak mungkin elektabilitasnya akan kembali turun jadi mereka harus berhati-hati,” tutur Hensat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi