Kamis, 02/05/2024 - 23:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Sejumlah Peneliti di Arab Saudi Berhasil Identifikasi Gen Strain Malaria Mematikan

ADVERTISEMENTS

 RIYADH — Bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, para peneliti di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Jeddah telah mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab untuk reproduksi jenis malaria yang paling berbahaya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Para peneliti telah menemukan, bahwa gen PfAP2-MRP bertanggung jawab atas multiplikasi parasit malaria Plasmodium falciparum di dalam sel darah merah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dengan mengganggu fungsi gen ini, parasit menghentikan perbanyakan mereka yang biasa, sehingga mengurangi gejala penyakit dan membatasi penyebarannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dr Ashraf Dada, kepala departemen patologi dan kedokteran laboratorium di KFSHRC di Jeddah dan peneliti utama, mengatakan, penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan obat yang lebih efektif untuk mengobati malaria Plasmodium falciparum, yang dianggap paling berbahaya di antara rekan-rekannya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kunjungan WNI ke Singapura Meningkat, Salah Satunya Demi Menonton Konser Musik

“Penyakit ini bertanggung jawab atas kematian lebih dari 500 ribu orang setiap tahun di seluruh dunia,” katanya dilansir dari Arab News, Selasa (23/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dr Ashraf mengatakan,  penelitian ini meningkatkan pemahaman komunitas ilmiah tentang bagaimana penyakit ini berkembang dan mekanisme responsnya terhadap sistem kekebalan tubuh manusia. 

“Ini memperkuat upaya untuk memerangi jenis parasit yang paling mematikan dan tersebar luas yang menyebabkan malaria di benua Afrika,” kata Dr Ashraf.

Para peneliti dari Inggris, Amerika Serikat , dan India adalah bagian dari tim di KFSHRC. Mereka menggunakan teknik laboratorium canggih untuk menganalisis dan mengidentifikasi molekul dan gen protein.

Berita Lainnya:
Serang Israel, Sanksi AS Siap Menanti Iran

Penemuan ini muncul sebagai hasil kolaborasi antara KFSHRC dan KAUST, yang bertujuan untuk melakukan penelitian yang berkontribusi untuk mengeksplorasi metode inovatif untuk meningkatkan diagnosis mikroba, kuman, dan parasit secara umum, serta mencegah dan mengobati penyakit yang mereka sebabkan.

KFSHRC, diakui secara global untuk pusat penelitian dan pendidikan medisnya yang canggih, berada di peringkat ke-20 dari 250 di seluruh dunia dan menduduki puncak teratas di Timur Tengah dan Afrika dalam peringkat institusi kesehatan Brand Finance tahun 2023.

Berkolaborasi dengan mitra lokal, regional, dan internasional utama, KFSHRC bertujuan untuk memajukan teknologi medis dan meningkatkan perawatan kesehatan dalam skala global.

 

Sumber: Arabnews

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi