Kamis, 02/05/2024 - 14:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Aktris Bollywood Poonam Pandey Palsukan Kematiannya, Apa Penyebabnya?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Aktris asal India, Poonam Pandey, memalsukan kabar kematiannya untuk meningkatkan kesadaran akan kanker serviks. Akan tetapi, warganet menilai tindakan tersebut tidak benar dan melayangkan sejumlah kritik kepada sang bintang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Insiden ini bermula saat Pandey dan agensinya bekerja sama membuat sebuah unggahan di akun Instagram Pandey. Unggahan tersebut hanya berisikan teks yang menyatakan bahwa Pandey telah meninggal dunia akibat kanker serviks.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Di momen penuh duka ini, kami ingin meminta privasi untuk mengenang dirinya dengan penuh kasih,” ungkap agensi Pandey melalui unggahan tersebut, sekitar tiga hari lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun keesokan harinya, Pandey mengunggah sebuah video dirinya sendiri. Dalam video tersebut, Pandey menyatakan bahwa dia masih hidup dan dia tidak meninggal akibat kanker serviks. Akan tetapi, lanjut Pandey, ada ratusan hingga ribuan wanita lain yang harus kehilangan nyawa akibat kanker serviks.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Tak seperti kanker lainnya, kanker serviks bisa dicegah. Kuncinya terletak pada vaksin HPV dan deteksi dini,” lanjut Pandey sambil melanjutkan edukasinya mengenai kanker serviks.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Film Dokumenter Harta Tahta Raisa Rilis Poster dan Trailer Resmi

Video tersebut mendapatkan respons yang beragam dari warganet. Di satu sisi, mereka merasa bahagia karena Pandey masih hidup dan sehat. Namun di sisi lain, mereka menilai gimmick atau aksi publisitas yang dilakukan oleh Pandey dan agensinya sangat buruk.

“Ini adalah cara paling konyol untuk mempromosikan sesuatu,” ungkap seorang warganet di Instagram.

Aktris berusia 32 tahun tersebut menyadari bahwa keputusannya untuk memalsukan kematian demi meningkatkan kesadaran akan kanker serviks memang ekstrem. Akan tetapi, Pandey tidak menyesalinya karena cara yang dia lakukan ini benar-benar membuat banyak orang berbicara mengenai kanker serviks.

“Ya, saya memalsukan kematian saya, saya tahu itu ekstrim. Tapi seketika orang-orang bicara mengenai kanker serviks, kan? Saya bangga melihat apa yang bisa dicapai oleh kabar kematian saya,” ungkap Pandey, seperti dilansir Aljazeera pada Senin (5/2/2024).

Terlepas dari pembelaan diri yang diberikan oleh Pandey, banyak warganet yang tetap merasa tidak setuju dengan tindakan Pandey tersebut. Menurut seorang warganet, memalsukan kematian dengan alasan ingin meningkatkan kesadaran akan sesuatu adalah hal yang tidak etis.

Berita Lainnya:
Cha Eun-woo Pukau Aroha dengan Tarian dan Suara Merdunya

“Ini bukan hanya tidak etis tetapi juga manipulatif,” ujar warganet tersebut.

Warganet lain mengatakan, cara yang dilakukan oleh Pandey bisa telah membuat kredibilitasnya rusak. Warganet juga menilai tindakan Pandey memalsukan kematiannya sangat mencederai orang-orang yang benar-benar kehilangan keluarga, pasangan, atau teman akibat kanker serviks.

“Cara yang sangat buruk untuk (meningkatkan kesadaran soal kanker serviks),” ujar sang warganet.

Kontroversi ini mendorong agensi Pandey, Schbang, untuk mengunggah permintaan maaf secara resmi. Agensi tersebut mengakui keterlibatan mereka di balik unggahan pengumuman kematian Pandey yang kontroversial.

Schbang lalu menyatakan bahwa Pandey juga memiliki pengalaman pribadi mengenai kanker. Menurut Schbang, ibu Pandey juga pernah bergelut dengan kanker sehingga Pandey paham benar mengenai pentingnya upaya pencegahan dan kesadaran yang tinggi akan kanker.

“Terlebih ketika ada vaksin yang tersedia (untuk mencegah kanker),” ungkap Schbang, seperti dilansir Times of India.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi