Asosiasi Tani KTNA Yakin Indonesia Bakal Surplus Beras

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA — Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyakini Indonesia bakal surplus beras menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan akan ada lonjakan produksi beras pada Maret mendatang.

ADVERTISEMENTS

Ketua KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor, mengaku yakin apabila kenaikan produksi gabah dikonversi menjadi beras maka hasilnya secara otomatis akan surplus.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, lonjakan tersebut tak lepas dari kolaborasi semua pihak, terutama pemerintah yang memberikan berbagai bantuan dan pendampingan di seluruh daerah secara masif.

ADVERTISEMENTS

“Karena itu saya yakin panen tahun ini akan melimpah dan surplus beras mulai akan terlihat pada bulan Maret,” ujar Yadi, dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian pada Kamis (8/2/2024).

ADVERTISEMENTS

Yadi menambahkan salah satu yang memengaruhi kenaikan produksi gabah tersebut juga dapat dilihat dari pergeseran pola tanam dari yang tadinya tradisional menjadi pertanian modern, yang ditandai dengan penggunaan mekanisasi yang gencar sebagai pemacu tingginya produksi.

ADVERTISEMENTS

“Selain itu, pemerintah juga gencar membagikan bantuan benih unggul dan penyediaan pupuk yang cukup. Kami yakin produksi di bulan berikutnya juga akan mengalami kenaikan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

BPS memperkirakan surplus beras pada Maret 2024 akan mencapai 970 ribu ton. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 2,59 juta ton.

ADVERTISEMENTS

BPS pada Senin memaparkan hasil kerangka sampel area (KPA) luas panen dan produksi padi. Pada Januari—Maret 2024, produksi gabah kering giling (GKG) diperkirakan mencapai 10,1 juta ton.

ADVERTISEMENTS

Produksi GKG pada Januari dan Februari 2024 masih rendah, masing-masing mencapai 1,58 juta ton dan 2,42 juta ton. Sedangkan produksi GKG pada Maret 2024 diperkirakan naik menjadi 6,1 juta ton.

ADVERTISEMENTS

Meskipun BPS memprediksi lonjakan produksi, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi realisasi di lapangan, seperti cuaca. Sejumlah daerah yang mengalami curah hujan tinggi berpotensi banjir, sedangkan daerah-daerah yang curah hujan rendah menyebabkan banyak sawah belum dapat ditanami.

Harga rata-rata beras nasional masih tinggi. Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional mencatat, per 1 Februari 2024, harga rata-rata beras medium nasional adalah Rp 13.690 per kg. Harga tersebut cenderung naik sejak awal tahun yang harganya berkisar Rp 13.200 per kg.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version