Sabtu, 04/05/2024 - 05:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Setelah Berkali-kali Menolak, Israel Pelajari Tawaran Gencatan Senjata Hamas

ADVERTISEMENTS

GAZA — Hamas mengusulkan gencatan senjata tanpa senjata api di Gaza selama empat setengah bulan, sepanjang periode tersebut kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu membebaskan sisa sandera yang diambil dari Israel pada 7 Oktober lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Hamas juga meminta Israel menarik pasukannya dari Gaza dan kesepakatan yang akan mengakhiri perang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Juru bicara pemerintah Israel mengatakan Israel mempelajari tawaran tersebut. Perdana Menteri dilaporkan akan menggelar konferensi pers, Rabu (8/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Stasiun televisi Israel, Channel 13 mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan beberapa aspek usulan tersebut tidak dapat diterima. Pejabat Israel sedang memperdebatkan apakah menolak atau mencoba memodifikasi proposal tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tawaran Hamas merupakan tanggapan dari proposal yang dikirimkan mediator negosiasi yakni Qatar dan Mesir usai dibahas kepala intelijen Israel dan Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran ini dengan Netanyahu saat tiba di Israel setelah melakukan pembicaraan dengan pemimpin Qatar dan Mesir. Blinken kemudian akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Harga Daun Bawang dan Dinamika Politik di Pemilu Korsel

Israel menggelar serangan ke Gaza usai serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah 27.585 orang dikonfirmasi tewas dalam serangan Israel.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sementara diperkirakan masih ribuan orang yang tertimbun reruntuhan. Satu-satunya gencatan senjata dalam perang yang sudah berlangsung empat bulan ini dilakukan pada akhir November lalu yang berjalan selama satu pekan.

Terdapat perbedaan besar antara kedua belah pihak: Israel mengatakan tidak akan menarik pasukannya dari Gaza atau mengakhiri perang sampai Hamas berhasil sepenuhnya disingkirkan. Namun sumber mengatakan Hamas mengambil pendekatan berbeda dari sikap lamanya untuk mengakhiri, kini mereka mengusulkan masalah itu dibahas dalam perundingan berikutnya di masa depan dibandingkan syarat gencatan senjata.

Sumber yang mengetahui proses negosiasi mengatakan proposal balasan Hamas tidak mengharuskan jaminan gencatan senjata permanen. Tapi kesepakatan untuk mengakhiri perang harus disepakati sebelum sandera dibebaskan.

Berita Lainnya:
Hizbullah Ubah Permukiman Israel di Utara Pendudukan Palestina Jadi 'Kota Hantu'

Sumber kedua mengatakan Hamas masih meminta Qatar, Mesir dan negara-negara sahabat lainnya untuk memberikan jaminan gencatan senjata akan ditegakan dan tidak akan berakhir setelah sandera dibebaskan.

“Mereka ingin agresi berhenti dan tidak sementara, tidak di mana (Israel) mengambil sandera dan kemudian masyarakat Palestina hidup dalam penderitaan,” kata sumber.

“Kami sudah menerima perkembangan terbaru, kami sudah menerima notifikasi dari negosiator Qatar. Kami memeriksanya. Mossad memeriksanya dengan seksama apa yang diberikan pada kami,” kata juru bicara pemerintah Israel Avi Hyman.

Anggota politbiro Hamas Ezzat El-Reshiq mengatakan tujuan dari kelompoknya “mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina kami dan mengamankan gencatan senjata yang lengkap dan abadi serta pengiriman bantuan, tempat tinggal sementara dan rekonstruksi.” 

 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi