Sabtu, 04/05/2024 - 09:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bapanas Jelaskan Bantuan Pangan Beras Dirapel untuk Daerah Tertentu

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, untuk beberapa daerah tertentu, penyaluran paket bantuan pangan beras harus disalurkan secara sekaligus atau dirapel. Hal ini perlu dilakukan dengan alasan pertimbangan  situasi dan kondisi serta tantangan geografis di beberapa wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kemudian ada beberapa lokasi bantuan pangan yang dirapel, ini saya jelaskan kenapa demikian. Di rapel itu misalnya terhadap daerah rentan konflik dan sulit dijangkau, misalnya di Papua tengah. Demi efisiensi, kita harus gabungkan pengirimannya, toh beras pun masih bisa bertahan antara 4 sampai 6 bulan,” kata Arief dikutip dari siaran pers, Sabtu (10/2/202024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Karena itu, kata Arief, dalam kondisi tertentu, penyaluran berasnya harus sekaligus untuk alasan efisiensi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Itu terkadang dijadikan satu, misalnya dari Timika. Itu dinaikkan pakai pesawat kecil, pakai karavan, kemudian terbang itu sekaligus. Kalau tidak begitu, akan sangat tidak efisien. Kita maklumi ada beberapa hal di lapangan punya tingkat kesulitan yang tinggi, tapi masyarakat disana juga harus kita berikan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Anies-Muhaimin Hari Ini Mohon MK Kabulkan Pemilu Ulang Tanpa Prabowo-Gibran, Tapi Maaf Survei Berkata Lain: Bahkan NasDem Tak Setuju

 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Karena itu, dia menegaskan penyaluran bantuan pangan sekaligus bukan alasan politis menjelang Pemilu. “Jadi bukan karena misalnya ada Pemilu dibagi semuanya, tiga kali lipat begitu, tidak demikian. Kita mesti objektif memandangnya,” ujarnya.

 

Sementara saat ini penyaluran bantuan pangan beras ditunda sementara untuk memastikan kondusifitas Pemilihan Umum (Pemilu) yang sebentar lagi akan digelar pada 14 Februari 2024 di seluruh Indonesia. Penundaan dilakukan mulai Rabu 8 Februari hingga 14 Februari mendatang.

 

“Jadi, hari ini tanggal 8 Februari kita pastikan penyaluran bantuan pangan beras dihentikan sementara untuk mendukung proses demokrasi yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang. Ini komitmen kita bersama untuk memastikan Pemilu berlangsung secara tenang, baik, dan lancar,” ujar Arief.

Berita Lainnya:
Pemerintah Berlakukan Relaksasi HET Beras Medium Jadi Rp 12.500 per Kg

 

Ia menegaskan komoditas beras memiliki peran strategis dalam kontribusinya terhadap pengendalian inflasi nasional. Arief mengungkapkan, beras memegang andil yang signifikan dalam menjaga inflasi agar tetap stabil dan melandai pada angka 2,57 persen di Januari 2024.  

 

“Kenapa juga beras ini harus diberikan kepada masyarakat kecil karena harga beras ini relatif tinggi dan salah satu yang bisa menjaga inflasi kita 2,57 persen adalah bantuan pangan beras ini. Seperti diketahui, bulan Januari dan Februari ini kan kita belum panen maksimal karena El Nino. Itu dua bulan di tahun lalu itu dampaknya sampai hari ini, jadi karena keterlambatan kita menanam, karena tidak ada air, maka di Januari dan Februari itu kita defisit beras sekitar 2,8 juta ton,” kata Arief.

 

Untuk diketahui, realisasi bantuan pangan beras sampai 7 Februari, telah mencapai 185.335.590 kilogram.

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi