TEL AVIV — Lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Tel Aviv, Israel-Asia Center membuka program seminar interaksi daring Israel-Indonesia. Dalam laman resminya, Israel-Asia Center menjelaskan, dalam program Israel-Indonesia Futures itu peserta akan bertemu dan belajar dari para pemimpin kedua negara.
“Pembicara dan pemikir inspiratif di bidang bisnis, pemerintahan, inovasi, teknologi, media, dan sektor publik,” demikian penjelasan Israel-Asia Center dikutip Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Israel-Asia Center menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, peserta akan membahas ekonomi, budaya, politik, wawasan industri dan pasar, investasi, ekosistem start-up dan inovasi Israel dan Indonesia, hingga isu utama dalam berita dan wacana publik.
LSM itu juga menjanjikan peserta akan memahami tantangan yang dihadapi Indonesia dan Israel dan mengeksplorasi potensi kerja sama maupun kemitraan. Israel-Center Asia mengatakan peserta dalam memilih mentor baik dari Israel maupun Indonesia yang akan memandu mereka dalam proses pengembangan sebuah projek.
“Pengarahan dari para ahli dan kegiatan saling-belajar akan memberi peserta pemahaman yang lebih mendalam mengenai Israel dan Indonesia, sinergi antara kedua negara dan potensi hubungan saat ini dan di masa depan, serta jaringan kontak tingkat tinggi dari kedua negara,” kata lembaga itu dalam unggahannya.
Lembaga itu melanjutkan, mentor yang disediakan berasal dari sektor teknologi, para pemimpin industri, venture capitalist, investor, kepala pusat inovasi dan inkubator baik dari Israel maupun Indonesia. Pertanyaan Republika.co.id mengenai daftar siapa saja mentor yang mereka pilih sebagai pemateri, belum direspons.
Israel-Asia Center mengatakan, pengarahan praprogram dilakukan pada 4 Januari 2024. Kegiatan dimulai dari 7 Januari sampai 3 Maret 2024. Setiap sesi berlangsung selama empat jam. Kecuali bulan Ramadhan pada 17-24 Maret 2024 yang tidak akan lebih dari dua setengah jam.
Kegiatan tersebut digelar di tengah pengeboman Israel ke Jalur Gaza. Sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban jiwa dalam serangan Israel sejak empat bulan yang lalu mencapai hampir 28.858 orang. n Lintar Satria
Sumber: Republika