Kamis, 02/05/2024 - 05:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gatot Nurmantyo Sebut Akan Muncul Parlemen Jalanan Jika Hak Angket Gagal, Dahnil: Provokatif!

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mananggapi pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal kemungkinan akan adanya parlemen jalanan apabila Hak Angket Kecurangan Pemilu sulit terlaksana.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dahnil menyebutkan bahwa pernyataan Gatot provokatif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Rakyat sudah bicara melalui TPS, dan suara Rakyat menginginkan Pak @Prabowo Presiden, dan Pak Gatot ini laku provokatifnya terus dipertontonkan,” demikian pernyataan Dahnil disampaikan melalui media sosial pribadinya, dikutip HARIANACEH.co.id pada Ahad (25/2/2024)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dahnil lantas menyinggung soal kiprah pihak-pihak yang tidak sependapat dengan langkah yang ditempuh Prabowo Subianto yang memilih bergabung dengan Pemerintahan Joko Widodo usai takluk dalam Pilpres 2019.

ADVERTISEMENTS

Dahnil memastikan bahwa Prabowo adalah sosok yang menginginkan persatuan demi kemajuan Indonesia

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jadi teringat masa-masa dimana Pak Prabowo tak mau mengikuti keinginan mrk namun memilih persatuan dan Islah. Rakyat Indonesia mau persatuan dan ingin Indonesia bergerak maju,” ungkapnya

Berita Lainnya:
Pengamat: Prabowo Beri Sinyal Tolak Niat PKS Masuk Koalisi

Sebelumnya diberitakan Warta Kota, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut bersuara terkait rencana pertemuan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri.

Gatot berharap pertemuan Presiden kelima RI dengan Jusuf Kalla akan menjadi dorongan besar terjadinya Hak Angket kecurangan Pemilu 2024 di DPR.

“Ya yang diharapkan berjuang bersama-sama untuk menyelamatkan negeri ini. Melalui jalan yang terakhir di negeri ini sesuai aturan yang ada ya hak angket tadi,” kata Gatot usai diskusi publik bertajuk Rakyat Indonesia Menggugat di kawasan Menteng Jakarta Pusat pada Jumat (23/2/2024) malam.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu juga memandang wacana pertemuan Megawati dan JK positif untuk membangun komunikasi Politik.

Ia mengatakan hati seorang ibu yang dimiliki Megawati akan muncul untuk membela kebenaran yang hakiki.

Di samping itu, kata dia, JK yang telah dua kali menjabat sebagai wakil presiden juga sangat berpengalaman di bidang politik.

Berita Lainnya:
Hasto Tantang Jokowi Berjanji tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Pertemuan keduanya, kata dia, penting untuk mematangkan perjalanan Indonesia ke depan.

“Tentunya apa yang pernah diukir oleh mereka berdua ini tidak mau dirusak hanya untuk kepentingan keluarga saja.

Komunikasi politik itu perlu untuk mematangkan perjalanan negeri ini lebih lanjut,” ujarnya seperti dilansir Tribunnews.com.

Gatot meyakini penggunaan hak angket sendiri telah memenuhi persyaratan dan akan terealisasi.

Menurutnya penggunaan hak angket menjadi jalan terakhir karena meragukan mekanisme hukum melalui Mahkamah Konstitusi dan Bawaslu.

“Ya sekarang hukum kita, Mahkamah Konstitusi bagaimana bisa dipercaya? Bawaslu bagaimana bisa dipercaya? Maka secara aturan di negara ini, tempat terakhir ya Hak Angket itu saja,” kata Gatot.

“Kalau itu nggak bisa ya terpaksa parlemen jalanan nanti yang bekerja. Kan sayang kalau pakai parlemen jalanan. Bisa terjadi kekacauan dan sebagainya. Tapi kalau hak angket ini berjalan, ini kan kita lihat saja nanti. Jadi kebenaran mana yang benar terjadi,” sambung dia.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi