Selasa, 30/04/2024 - 00:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dehidrasi Terus-menerus Tingkatkan Risiko Batu Saluran Kemih

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakut Umum Pusat Persahabatan dr Andika Afriansyah mengatakan, dehidrasi berkepanjangan adalah salah satu faktor risiko pengendapan di saluran kemih yang akhirnya menjadi batu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Seseorang kurang minum dan bekerja di luar ruangan dengan kondisi keringat cukup banyak membuat badannya selalu dalam kondisi dehidrasi, air kencingnya pun jadi pekat,” ujar Andika dalam “Nyeri saat Buang Air Kecil? Waspadai Batu Saluran Kemih” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Andika mengatakan laki-laki rentan terkena gangguan itu, karena banyak dari mereka yang bekerja di luar ruangan, banyak berkeringat, dan minumnya kurang. Selain itu, dia menilai, secara kodrati, laki-laki memang ada risiko terkena batu saluran kemih, mengingat adanya pembesaran prostat pada umur 60-an.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Apakah Bayi Baru Lahir Boleh Dipijat? Ini Kata Bidan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tentu pembesaran prostat ini dapat menjadi hambatan pengeluaran air kencing disertai dengan kondisi yang dehidrasi dapat menjadi faktor risiko pembentukan batu,” katanya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dokter tersebut juga menyebut bahwa orang awam lebih mengetahui tentang batu ginjal, padahal batu ginjal hanyalah sebagian kecil dari penyakit batu saluran kemih. Dia menjelaskan proses pembentukan batu tersebut karena sejumlah zat-zat tertentu seperti garam, asam urat, apabila ada dalam konsentrasi tertentu maka akan mengendap. Semakin banyak endapannya, kata dia, maka endapannya akan menggumpal, dan akhirnya menjadi batu.

“Bentuknya itu macam-macam. Ada yang seperti pasir ya, pasir kecil seperti butiran-butiran pasir, atau bahkan kalau dalam waktu yang panjang yang kronik itu bisa bahkan sangat besar, seperti bola golf gitu atau bola tenis, atau bahkan lebih besar lagi,” kata dia.

Berita Lainnya:
Dikira Skizofrenia, Penderita Penyakit Ini Lihat Wajah Orang Jadi Mengerikan Seperti Setan

Selain dehidrasi yang sering, kata Andika, ada sejumlah faktor lain seperti kurangnya aktivitas fisik atau jarangnya berolahraga. Menurut dia, dengan aktivitas fisik yang sering maka kristal-kristal dapat mudah turun ke saluran kencing bagian bawah sebelum mengendap dan mengeras jadi batu.

Sejumlah makanan, kata dia, juga dapat menjadi faktor risiko batu saluran kemih. Contohnya makanan tinggi asam urat seperti jeroan, jengkol, dan nangka. Garam, ujarnya, juga menjadi salah satu bahan yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan itu.

Adapun sejumlah cara mencegahnya kata dia, adalah dengan minum banyak air, mengatur pola makan dengan membatasi garam dan protein hewani, serta mengurangi berat badan dengan cara olahraga aerobik.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi