Selasa, 30/04/2024 - 06:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Sholat Tarawih Pertama Kali

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi Masjid Nabawi tempo dulu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA – Ada beberapa ibadah yang hanya dilakukan pada saat bulan Ramadhan saja, contohnya sholat tarawih. Sholat tarawih merupakan sholat malam yang dilakukan pada malam hari. Hal itu telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwasannya bagi setiap muslim beribadah untuk menghidupi yang pernuh berkah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Menjadi khusus karena memang ada anjuran Nabi SAW yang khusus untuk menghidupi malam-malam Ramadhan dengan banyak ibadah, salah satu adalah mendirikan salat malam Ramadh,” kata Ustadz Ahmad Zarkasih, dikutip dari bukunya yang berjudul, Sejarah Tarawih, Selasa (27/02/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk menghidupi malam Ramadhan dengan ibadah, tapi tidak ditentukan ibadah apa yang harus dijalani. Begitu juga dengan shalat yang dianjurkan untuk dilakukan di malam-malam Ramadhan tersebut. Tidak ada anjuran yang eksplisit tentang jumlah rakaat dan format sholat yang seperti apa. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menlu Harap Terwujudnya Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Para sahabat ketika itu menjalankan apa yang diajurkan dengan format yang tidak teratur dan tidak melakukan dengan urutan yang sama. Sebagian mereka melakukannya di rumah dan sebagian yang lain melakukannya di masjid Nabawi. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Mereka yang di Masjid Nabawi pun mengerjakannya tidak dengan cara yang sama. Beberapa ada yang mengerjakan dengan sendiri-sendiri, dan ada juga yang mengerjakannya dengan berjamaah. Beberapa orang yang berjamaah pun berbeda-beda jumlahnya. Ada yang berjamaah dengan lima orang, ada juga yang berenam, atau bahkan lebih sedikit dari itu. Mereka melakukan sesuai dengan imam yang mereka suka.

Berita Lainnya:
Muslihat Jin kepada Manusia di Era Nabi Sulaiman yang Bertahan Hingga Kini

Seperti yang dijelaskan pada Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah, “Dari Sayyidina Anas bin Malik ra, Rasul SAW (suatu waktu) pernah salat di bulan Ramadan, lalu aku berdiri di sampingnya (menjadi makmum), dan kemudian diikuti oleh yang lain, lalu nambah dan nambah terus menjadi makmum yang banyak. Ketika Nabi SAW menyadari kehadiranku dan orang-orang yang menjadi makmumnya, Nabi SAW mempercepat salatnya, kemudian ia kembali ke dalam rumah. Ketika di rumah, beliau melakukan salat yang berat.”

“Ketika pagi datang, kami bertanya kepada Nabi SAW: “Ya Rasulullah, apakah kau khawatir memberatkan kami?”, Nabi SAW menjawab: “Ya. Itu yang membuatku melakukan itu (mempercepat dan meneruskannya di rumah)”. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi