Selasa, 30/04/2024 - 01:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Jerman: NATO dan Negara EU tak akan Kirim Tentara ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara pada upacara peringatan 85 tahun Malam Kaca Pecah (Kristallnacht) yang akan berlangsung di Berlin, Kamis, (9/11/2023) di Berlin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BERLIN — Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan, negara-negara Barat tak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina dan menolak usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (27/2/2024). “Apa yang telah kami sepakati di awal akan terus dijalankan. Negara-negara Eropa atau NATO tak akan mengirim pasukan darat atau tentara ke Ukraina,” ucap Scholz pada wartawan saat mengunjungi Kota Freiburg di barat daya Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Para tentara aktif di negara-negara kami tak akan berpartisipasi aktif dalam perang,” katanya menegaskan. NATO adalah aliansi pakta pertahanan Atlantik Utara. Scholz menekankan posisinya bahwa negara-negara sekutu Barat harus menahan diri untuk tidak memancing konflik langsung dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jerman Akui Belum Siap Menghadapi Ancaman Siber
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pernyataan Scholz dikemukakan sehari setelah Macron mengusulkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina untuk mendukung Ukraina mempertahankan negaranya dari Rusia. “Tak ada konsensus di mana pasukan darat harus diturunkan secara resmi, tapi (semua opsi) tak perlu dikesampingkan,” ucap Macron pada konferensi pers di Paris setelah menjadi tuan rumah dalam konferensi yang mendiskusikan bantuan militer untuk Ukraina.

ADVERTISEMENTS

“Kami akan melakukan segala hal untuk memastikan bahwa Rusia tidak memenangi perang ini,” ucap Macron. Saat ini, Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Ukraina setelah Amerika Serikat. Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Jerman telah mengirim persenjataan sebesar 17,13 miliar Euro (sekitar Rp 290,8 triliun), yang terdiri atas howitzer (artileri medan), tank, pengangkut personel lapis baja, dan sistem pertahanan udara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mengenal Bom ODAB-500 yang Digunakan Rusia Serang Ukraina. Sekuat Apa?

Namun, Kanselir Scholz menolak permintaan Ukraina untuk mengirimkan rudal jarak jauh Taurus karena khawatir rudal tersebut akan digunakan untuk menyerang target di Rusia dan berpotensi menggiring Jerman ke dalam perang.

Pada Senin (26/2/2024), Scholz menyatakan pada media lokal Jerman bahwa mengirimkan rudal Taurus buatan Jerman ke Ukraina berarti mengharuskan tentara Jerman untuk ikut serta dalam misi dan menurunkan mereka di Ukraina. “Tentara Jerman tidak boleh terlibat dengan target potensial ini dengan cara apapun, di titik manapun, dan di manapun,” tegas Scholz.

 

sumber : antara, anadolu

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi