Minggu, 19/05/2024 - 20:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bukan Prabowo, Pakar Tunjuk Hidung Presiden Jokowi Sebagai Otak dan Aktor Utama Pilpres Curang

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan aktor terbesar dan utama atau otak dibalik sejumlah kecurangan di Pilpres 2024 bukanlah Prabowo Subianto, capres nomor urut 2 yang dalam pilpres kali ini suaranya unggul menurut hitung cepat sejumlah lembaga.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Feri Amsari menuding dan langsung menunjuk hidung Presiden Joko WIdodo atau Jokowi sebagai aktor utama kecurangan Pilpres 2024 yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurutnya Jokowi sudah lama merancang segala rencana kecurangan mulai dari dijadikannya iparnya Anwar Usman sebagai Ketua MK, hingga akhirnya meloloskan anaknya Gibran sebagai cawapres, serta guyuran bansos yang dirapel.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Jadi bukan Prabowo. Dan kami langsung tunjuk hidung, aktor terbesar dalam kecurangan pemilu adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” kata Feri dalam tayangan acara Rakyat Bersuara di INewsTV, Selasa (5/3/2024) malam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menurut Feri, sejumlahbukti dan data berupa rekaman video serta screenshoot soal kecurangan penyelenggara pemilu dalam hal ini yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Jokowi sudah pernah ditampilkan di Komisi II DPR RI.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Di mana kata Feri Amsari dalam bukti yang dibawa itu ada perintah KPU kepada seluruh jajaran KPU di daerah untuk melakukan kecurangan Pemilu yakni memenangkan salah satu pasangan calon.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Puluhan Saksi PDIP Protes Honornya Disunat, Diduga Capai Rp1 Miliar

“Screenshot dan juga rekaman serta video perintah KPU RI kepada seluruh KPU di daerah untuk melakukan kecurangan Pemilu ditampilkan di Komisi 2 secara terbuka,” kata Feri dalam acara Rakyat Bersuara di InewsTV, Selasa (5/3/2024) malam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Lalu begitu akan ditampilkan pembicaraan soal kecurangan itu oleh perwakilan masyarakat sipil, menurut Feri, Komisi II DPR langsung menutup sidang dan menyatakan sidang tertutup dengan mengusir semue wartawan agar keluar ruangan.

ADVERTISEMENTS

“Komisi 2 selalu begitu ya, langsung menutup sidang dan menyatakan sidang tertutup serta mengusir wartawan. Sampai hari ini videonya masih ada di YouTube,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Menurut Feri adanya kecurangan penyelenggaraan pemilu yang dibeberkan terdapat dalam 38 bukti video, rekaman dan tangkapan layar.

“Salah satu datanya untuk menjelaskan telah terjadi kecurangan yang disebut sebagai terstruktur, sistematis, dan masif. Kita mulai dari terstruktur, maksudnya kecurangan itu melibatkan penyelenggara negara atau penyelenggara Pemilu,” ujarnya.

Ia mencontohkan adalah kecurangan yang dilakukan KPU sebagai penyelenggara pemilu dalam 38 bukti yang dibawa masyarakat sipil.

“Masyarakat sipil hadir membawa alat bukti, jumlahnya 38 alat bukti yang bicara soal kecurangan penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU. KPU ini wasit,” kata Feri yang merupakan salah satu pemeran dalam film Dirty Vote yang berbicara soal kecurangan pemilu yang dilakukan penguasa.

Berita Lainnya:
Pernah 2 Kali Didukung, Prabowo Tangkap Sinyal Gerak Politik PKS

Menurut Feri dalam film itu semuanya berbais riset dan tidak bisa diganggu gugat kebenarannya.

“Riset yang terpilih untuk ditampilkan dalam film, hanya yang potensial. Tidak bisa diganggu gugat. Yang diinput dalam film tidak ada yang mengkritik dan melaporkannya. Siapa yang menuduh Fitnah, tidak pernah menyebutkan fitnahnya di bagian mana,” katanya.

Feri menjelskan, film yang tayang di YouTube dan sudah disaksikan 35 juta kali itu, tidak diperuntukkan untuk untuk mendegradasi suara orang di Pemilu.

“Film ini mau mendidik Politik kepemiluan kita, untuk bicara dua hal. Satu bahwa kecurangan terjadi dan terjadi dalam satu putaran serta menang 50 persen, serta terbukti data di film itu,” katanya.

“Kedua. siapa pelaku kecurangannya. Dan kami langsung tunjuk hidung, aktor terbesar dalam kecurangan pemilu adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” katanya.

Feri juga mengungkapkan dua teori yang janggal terjadi dalam Pemilu 2024 sehingga dikategorikan sebagai kecurangan.

“Kejanggalan pertama bahwa tidak lumrah dalam sistem presidensial ada seorang presiden yang memiliki partai mendukung calon presiden yang bukan berasal dari partainya. Gak lumrah,” katanya.

Kejanggalan kedua kata Feri, dimana teori efek ekor jas yang tidak pernah terlanggar selama ini, justru tidak terjadi di pemilu kali ini.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi