Rabu, 08/05/2024 - 10:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Beda Signifikan Hasil KPU dan Quick Count Dinilai Bisa Jadi Indikasi Kecurangan

ADVERTISEMENTS

Beda Signifikan Hasil <a href=KPU dan Quick Count Dinilai Bisa Jadi Indikasi Kecurangan” border=”0″ data-original-height=”366″ data-original-width=”653″ height=”358″ loading=”lazy” src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh77ZQ9ip-GVQkfEl5npwYCLQf1fKV4-cdyz0rMJlqP_zW9QDPiTJN8PNA2AodLAXImWwJo7MIqdnV5qh2fGP6mbRrhSYS6Q_TCu0uLqi5bH1yTciaVwJ2oLLlCtUlM__X7W3KyLQvJn8LdYRfOW5PcG_5Pbemj7BsCswZ5ZbweW2D69IMaJMN-xffh_G_X/w640-h358-rw/mv09dimo.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH – Direktur Eksekutif Populi Center Afrimadona menuturkan perolehan suara pilpres dan Pileg versi rekapitulasi KPU semestinya tidak akan berbeda jauh dengan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.Afri menjelaskan perbedaan suara kemungkinan hanya terpaut sekitar 1 persen sesuai dengan rata-rata margin of error pada hitung cepat. Ia pun menegaskan jika perbedaan hasil quick count dan real count terlalu jauh, maka patut dicurigai ada kecurangan pemilu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Hasil quick count hampir semua sama. Karena itu, kalau terjadi perbedaan yang signifikan dengan hasil final nanti, ada kemungkinan memang electoral fraud itu terjadi,” kata Afri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/3).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan tersebut Afri sampaikan merespons anomali perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena tiba-tiba naik signifikan. Perolehan suara PSI bahkan di atas prediksi sejumlah lembaga quick count.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan data teranyar real count KPU per pukul 16.00 WIB, Selasa (5/3), PSI merengkuh suara 3,13 persen atau 2.404.933 suara. Perolehan suara itu didapat dari 65,90 persen atau 542.508 TPS dari 823.236 TPS.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Jumlah suara itu sempat disorot karena naik dalam waktu singkat. Pada Jumat (1/3), suara PSI hanya 2,8 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara hasil hitung cepat Populi Center, dengan data 99,30 persen, PSI hanya memperoleh 2,62 persen. Jika ditambah limpahan margin of error pun PSI tak sampai pada 4 persen sesuai ambang batas parlemen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jadi kemungkinan ya PSI akan tetap sama, seperti hasil quick count gagal lolos ke parlemen,” kata dia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Afri pun menegaskan menegaskan lembaga survei bekerja dengan mengambil data dari sampel TPS yang bisa dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu, dengan metode masing-masing yang digunakan, hasil quick count lembaga survei tidak akan jauh berbeda dengan rekapitulasi KPU.

Berita Lainnya:
Hakim Konstitusi Pulang Malam Hingga Nginap untuk Putuskan Sengketa Pilpres

“Secara historia, selama ini belum pernah hasil quick count berbeda terlalu jauh dengan real count, rata-rata sama,” ujar dia.

Hal senada juga sempat disampaikan Koordinator Pusat Data Quick Count Litbang Kompas Slamet J. P. dalam podcast What The Fact! Politics CNN Indonesia, Selasa (27/2).

Slamet mengatakan secara umum hasil quick count mestinya tak jauh berbeda dengan real count KPU. Ia juga menjelaskan salah satu fungsi quick count adalah untuk mengontrol penghitungan suara.

“Hasil real count mestinya tidak jauh berbeda. Paling tidak secara komposisi. Mungkin kalau desimal ada bedanya. Jadi salah satu fungsinya adalah untuk kontrol dan prediksi,” ucap Slamet.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi