Selasa, 07/05/2024 - 09:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Komoditas Sagu Berpotensi Dikembangkan

ADVERTISEMENTS

Warga mengangkat mot (potongan) batang sagu di sebuah Walang Goti atau tempat pemarutan sagu di Dusun Waimamina Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Ahad (1/8/2021).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, komoditas pangan sagu berpotensi dikembangkan. Itu karena, pohon tersebut dapat tumbuh di setiap musim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pohon sagu dapat tetap tumbuh meski saat banjir ataupun pada saat masa kekeringan karena kemarau panjang. Maka pohon sagu tidak terdampak fenomena alam seperti La Nina dan El Nino,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi yang dilansir Selasa (12/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia menjelaskan, sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional. Itu karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
APS Harap Masyarakat Adat Serap Teknologi Pengelolaan Sagu

“Luasnya lahan sagu tersebut dapat menjadi cadangan pangan sumber karbohidrat yang besar untuk dalam negeri maupun dunia. Meski demikian pengolahan sagu dalam negeri belum secara masif dilakukan,” kata Putu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kemenperin terus mendorong pengembangan hilirisasi sagu di dalam negeri melalui dukungan peningkatan produksi pati sagu dan diversifikasi produk olahan pati sagu. Pada 2023, Kemenperin bekerja sama dengan beberapa industri besar produsen pati sagu guna meningkatkan utilisasi produksinya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Disebutkan, utilisasi produksi industri pati sagu nasional saat ini masih sangat rendah yaitu di bawah 30 persen. Ini sebagai dampak dari keterbatasan industri untuk memperoleh bahan baku empulur sagu.

Dijelaskan, empulur sagu memiliki sifat yang mudah rusak karena cepat teroksidasi, sehingga industri tidak dapat memperoleh bahan baku empulur sagu dari lokasi yang jauh. Pemerintah bekerja sama dengan industri pati sagu guna mengembangkan model bisnis industri pati sagu dengan menggunakan sagu basah produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bahan baku industri pati sagu. 

Berita Lainnya:
Kalah dengan Produksi Luar Negeri, Manufaktur Indonesia Butuh Insentif Serius

Pemanfaatan sagu basah UMKM ini dapat memperlambat proses oksidasi sehingga jangkauan bahan baku industri pati sagu semakin luas serta dapat memberikan nilai tambah pada petani sagu. Selain pengembangan model bisnis sagu, Kemenperin juga mendukung diversifikasi produk olahan pati sagu.

Pati sagu saat ini sebagian besar banyak dikenal sebagai bahan untuk membuat papeda, namun saat ini sudah mulai tumbuh industri pengolahan sagu menjadi produk yang modern seperti mi instan dan beras analog. “Produk pangan olahan ini berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras terutama pada saat terjadinya kelangkaan beras,” kata Putu.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi