Rabu, 01/05/2024 - 12:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Nabi Muhammad SAW Mimpi Melihat Kapan Waktu Terjadinya Malam Lailatul Qadar

ADVERTISEMENTS

Kisah Nabi Muhammad SAW Mimpi Melihat Kapan Waktu Terjadinya Malam Lailatul Qadar. Foto: Nabi Muhammad . (ilustrasi)

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA – Malam-malam terakhir bulan Ramadhan merupakan momen yang harus dimanfaatkan dengan baik dengan cara memperbanyak ibadah-ibadah. Terdapat kisah sahabat Nabi, Abu Said Al Khudriy melaksanakan Itikaf dan mendengarkan Nabi Muhammad SAW berkhutbah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada akhir Ramadhan umat Muslim dianjurkan untuk Itikaf (berdiam diri di masjid) dan berlomba-lomba untuk mencari malam Lailatul Qadar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat itu, Abu Said Al Khudriy sedang melaksanakan Itikaf bersama Nabi Muhammad SAW yang dilakukan pada saat 10 malam pertengahan bulan Ramadhan. Lebih tepatnya sudah masuk tanggal 20 Ramadhan, sebab saat itu sudah berganti hari dan masuk waktu pagi. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kisah Abu Dzar Al Ghifari, Sahabat Nabi yang Sedekah dengan Sayur Sop

Nabi Muhammad SAW berkhutbah dan mengatakan, bahwa ia bermimpi diberikan penglihatan kapan waktu terjadinya malam Lailatul Qadar. Kemudian, Nabi Muhammad SAW dibuat lupa dan tidak dapat mengingat penglihatan tersebut. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW memberikan perintah untuk mencari malam tersebut pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, khususnya pada malam ganjil. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Nabi Muhammad SAW berkata,

نِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ القَدْرِ، ثُمَّ أُنْسِيتُهَا -أَوْ نُسِّيتُهَا-

Artinya : “Aku bermimpi melihat kapan terjadinya malam lailatul qadar, kemudian aku dibuat lupa.”

فَالْتَمِسُوهَا فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ فِي الوَتْرِ

Artinya : “(Namun) carilah malam tersebut pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, pada malam ganjilnya.”

Satu-satunya yang Nabi Muhammad SAW lihat pada mimpinya tentang malam Lailatul Qadar adalah malam tersebut terjadi pada malam-malam yang ganjil. Ia juga mengingatkan pada para sahabatnya untuk datang kembali ke tempat itikaf dan lanjutkan beritikaf dengan-Nya.

Berita Lainnya:
Mana yang Didahulukan, Bayar Utang atau Qurban?

Abu Said berkata sesuai dengan Hadits Riwayat Bukhari sebagai berikut,

“Maka kami pun kembali ke tempat itikaf, (saat itu) kami melihat ke langit, tidak ada sedikitpun awan walaupun hanya tipis. Lalu, datanglah awan yang membawa hujan, sampai air bertetesan dari atap masjid –ketika itu atap terbuat dari pelepah kurma. Lalu shalat pun didirikan, dan aku pun melihat Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wasallam bersujud pada air dan tanah (becek). Sampai-sampai aku melihat sisa-sisa tanah berada di dahi beliau.”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi