Selasa, 30/04/2024 - 00:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Pengacara Angelina Jolie Tuduh Brad Pitt Lakukan KDRT Sebelum Berpisah  

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Perseteruan hukum Angelina Jolie dan Brad Pitt yang kontroversial sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Tim kuasa hukum Jolie kini menuduh Pitt melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebelum insiden pesawat tahun 2016 yang membuatnya mengajukan gugatan cerai.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada Kamis (4/4/2024), pengacara bintang Maleficent itu mengajukan mosi tentang perebutan saham kilang anggur Chateau Miraval. Menurut pengajuan tersebut, Pitt tidak membiarkan Jolie menjual bagiannya di kilang anggur tersebut kecuali menyetujui kontrak yang “lebih berat” dan “ekspansif”.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mosi dari pengacara Jolie menyatakan jika penjualan itu selesai, tuntutan hukum ini tidak akan pernah terjadi. Namun pada menit terakhir, Pitt ‘mundur’ dari perjanjiannya untuk membeli saham Jolie di Miraval, dan kesepakatan itu pun gagal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Inilah alasan inti kasus dan inti dari mosi ini,” demikian bunyi mosi tersebut, seperti dilansir dari Ace Showbiz, Selasa (9/4/2024).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pengacara mengatakan ini ada hubungannya dengan dokumen tersegel yang diserahkan Jolie dalam sengketa hak asuh. Pengacara Jolie mengeklaim dokumen-dokumen pada Maret 2021 menyebabkan Pitt takut bahwa informasi tersebut pada akhirnya akan dipublikasikan.

Berita Lainnya:
Daripada John Wick Lagi, Ini Pilihan Film yang Lebih Baik untuk Keanu Reeves

Sementara sejarah kekerasan fisik yang dilakukan Pitt terhadap Jolie dimulai jauh sebelum keluarga tersebut melakukan perjalanan pesawat pada bulan September 2016 dari Prancis ke Los Angeles. Penerbangan ini menandai pertama kalinya Pitt melakukan kekerasan fisik, termasuk kepada anak-anak. “Jolie kemudian segera meninggalkannya,” demikian pernyataan mosi tersebut.

Jolie disebut tidak pernah mengajukan tuntutan karena dalam pengajuannya disebutkan bahwa ia percaya Pitt perlu menerima tanggung jawab dan membantu pemulihan keluarga dari stres pasca-trauma yang diakibatkannya. Pitt juga dituduh menolak mencari konseling KDRT.

Perwakilan Pitt menolak berkomentar. Tetapi salah satu rekannya menyatakan tuduhan ini adalah semacam pola yang muncul pada setiap kali ada keputusan yang bertentangan. Teman Pitt menyebut ada informasi yang menyesatkan, tidak akurat, dan/atau tidak relevan sebagai pengalihan isu.

“Ada persidangan hak asuh yang panjang yang melibatkan semua sejarah hubungan mereka dan hakim yang mendengar semua bukti masih mengabulkannya. Hak asuh 50/50,” kata teman Pitt tersebut.

Berita Lainnya:
Nicholas Saputra Belajar Banyak dari Serial "Secret Ingredient"

Pengajuan pada bulan Juni 2023 dari tim hukum Pitt juga mengeklaim bahwa Jolie adalah orang yang menyarankan “klausul non-penghinaan yang lebih luas” sebagai bagian dari kesepakatan. Lalu tim Pitt mengajukan klausa “yang lebih sempit”, dimaksudkan untuk melindungi bisnis.

Pengacara Jolie menyebut gugatan Pitt tidak pernah mengenai perselisihan bisnis; sebaliknya, ini adalah tentang upaya untuk menutupi kekerasan yang serius. “Dan kami bersyukur hakim telah menolak begitu banyak keluhan Mr Pitt,” kata pengacaranya Paul Murphy dalam sebuah pernyataannya mengenai putusan hakim. 

Jolie disebut benar-benar tidak mempunyai niat buruk terhadap Pitt. Jolie hanya ingin fokus pada pemulihan trauma secara pribadi.

Pitt menggugat Jolie atas keputusannya untuk menjual sahamnya di properti Chateau Miraval dan usaha pembuatan anggur yang mereka beli pada tahun 2008. Dia mengajukan gugatan pada tahun 2022, mengeklaim bahwa penjualan tersebut dilakukan untuk “menimbulkan kerugian” padanya di tengah perceraian mereka. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi