Selasa, 30/04/2024 - 09:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Diduga Dianiaya Oknum Kepala Sekolah, Siswa SMK Negeri 1 Sidua Ori Nias Selatan Meninggal Dunia

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH  – Seorang siswa SMK Negeri 1 Sidua Ori, Nias Selatan, Sumatera Utara diduga menjadi korban penganiayaan oknum kepala sekolah SMK itu. Tragisnya korban meninggal dunia akibat luka yang di bagian kepala. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Yaredi Nduru, siswa SMK Negeri 1 Sidua Ori, merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Sekhezatulo Nduru dan Yatiria Telaumbanua. Yaredi tewas diduga dianiaya oleh oknum kepala sekolah berinisial SZ pada pada 23 Maret 2024 lalu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Selain Yaredi Nduru, penganiayaan juga dialami beberapa rekan korban yang saat itu sedang mengikuti praktik kerja industri di Kantor Camat Sidua Ori yang ditugaskan pihak sekolah. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut keterangan yang saat ini sedang dikumpulkan pihak kepolisian di lapangan, latar belakang peristiwa penganiayaan tersebut berawal saat korban bersama beberapa rekannya yang tengah melaksanakan Prakerin di Kantor Camat diminta oleh Sekretaris Camat memindahkan sebuah mesin genset ke atas mobil.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Surat Megawati untuk Sidang Sengketa Pilpres: Sentil MK, Ingatkan Filosofi Kartini dan Dewi Keadilan

Namun korban bersama sejumlah rekannya tidak mengindahkan arahan dari Sekretaris Camat tersebut. Akibat sikap sejumlah siswa tersebut pihak kantor camat melaporkan ke sekolah agar mereka kembali dibina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 Keesokan harinya tanggal 23 Maret 2024, ketika mereka kembali ke sekolahnya, oknum kepala sekolah langsung melakukan sebuah penindakan kepada para siswanya. Aksi penganiayaan tersebut dilakukan oleh SZ dengan cara memukul kepala tujuh siswanya di hadapan sejumlah siswa lainnya. 

Karena takut dikeluarkan dari sekolah, korban Yaredi Nduru dan teman-temannya sepakat untuk tidak melaporkan peristiwa itu kepada orang tua mereka. Sejak penganiayaan itu, korban jatuh sakit dan sempat dibawa berobat di puskesmas namun tak kunjung membaik. 

Berita Lainnya:
4 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Kekerasan yang Diterima Anak Isa Bajaj

Keluarga korban kemudian mulai curiga sebab korban sering mengerang dan menangis kesakitan di bagian kepalanya hingga sering mengigau ketakutan. 

“Anak saya sebelumnya tidak pernah mengalami sakit atau punya riwayat sakit di kepala tetapi karena pemukulan yang dilakukan kepala sekolah beberapa waktu lalu anak kami Yaredi Nduru kritis dan dirawat di ICU hingga akhirnya meninggal dunia ucapnya,” ujar Sekhezatulo Nduru, ayah korban. 

Dalam peristiwa penganiayaan tersebut, pihak keluarga telah membuat laporan polisi di Polres Nias Selatan agar mengungkap kasus kematian anak mereka. 

“Agar kasus ini segera dapat kejelasan penyebab kematian korban, kami akan melakukan autopsi kepada jenazah korban untuk bisa menetapkan pelakunya,” ungkap AKP Freddy Siagian singkat, Rabu (17/4/2024), saat mendatangi rumah korban di Desa Sifitu Banua, Kecamatan Somambawa, Nias Selatan

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi