Selain itu, seorang pendidik, biasanya berpikir analisis “long term”. Prof Rochmat mengatakan bahwa saat ini Indonesia akan menjadi bangsa progresif atau sebaliknya mundur.
Statement seperti ini adalah sebuah assessment berbahaya. Sebab, semua kita tahu hampir 79 tahun kita merdeka, kita terjebak pada bangsa ber-IQ rendah, atau rata-rata 78,49 (lihat World Population Review 2024), di bawah Myanmar, Kamboja, dan Vietnam, serta terjebak/dijebak dalam “pengemis bansos”.
Dengan demikian, kebangkitan bangsa ini diperlukan sekarang, hanya saatnya sekarang, yakni melalui spirit perubahan. Sebuah langkah membelokkan arah bangsa ke depan.
Menurut Prof Rochmat, harus lebih banyak hakim MK yang mengambil keputusan benar. Jika secara teori hakim masuk neraka dua kali lipat dibandingkan masuk surga, dengan dorongan kaum idealis, seharusnya yang masuk surga lebih banyak dua kali lipat. Dengan demikian bangsa ini akan selamat nantinya.
Prof Rochmat Wahab, tokoh pendidikan, telah merujuk pendapat Rasulullah SAW, bahwa secara teoritis 2/3 hakim masuk neraka. Hal ini berdasarkan penggolongan hakim dalam Islam, yakni sepertiga masuk surga adalah yang berpengetahuan atau profesional dan memutuskan dengan kebenaran. Sedangkan lainnya, pintar tapi culas serta hakim bodoh.
Aksi demonstrasi Jumat Akbar di depan MK kemarin merupakan panggilan jihad fisabilillah sebagai tanggung jawab keimanan manusia menjaga bumi dari kerusakan. Khalifatullah fil ard.
Sebagai dedengkot Nahdlatul Ulama, Prof Rochmat adalah orang lembut yang selama ini tidak banyak dikenal sebagai tokoh sentral bangsa kita. Namun, kehadirannya kemarin dan pidatonya telah membuat landskap perjuangan kaum perubahan semakin jelas, ideologis, dan plural.
Semoga saja para hakim MK memikirkan teriakan orang-orang idealis, seperti Prof Rochmat, sebagai bagian spiritual dalam pengambilan keputusan hakim agar KPU melakukan pemungutan suara ulang, sehingga kita menemukan pemimpin bangsa secara hakiki.
Namun, jika hakim MK culas atau bodoh, biarlah mereka nantinya menjadi penghuni neraka jahanam.
(Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle)