Keutamaan Memuliakan Anak Yatim

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS

Sejumlah anak yatim saat menikmati hidangan takjil di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Di Indonesia banyak panti-panti asuhan bagi anak yatim berdiri baik yang didirikan oleh individu maupun kelompok dan lembaga. Ada pula yang bergerak secara individu mengasuh anak yatim tanpa mendirikan panti asuhan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Apa keutamaan mengasuh anak yatim?

Ahli hadis, As-Samarqandi dalam bukunya 200 Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa mengatakan mengasuh anak yatim merupakan perbuatan mulia. Rasulullah saw bahkan menyebut surga adalah janji bagi mereka yang mengasuh anak yatim.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Orang yang menjamin anak yatim dan yang lainnya, maka aku dan dia seperti ini di surga.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR Bukhari dan Muslim).

ADVERTISEMENTS

Meskipun anak yatim hidup tanpa kelengkapan keluarga, namun mereka mempunyai syafaat luar biasa. Itu sebabnya mereka yang merawatnya dijanjikan surga.

ADVERTISEMENTS

Diceritakan, seorang saleh berkata, “alasan yang membuatku bertobat dari suka meneggak minuman keras dan bergaul dengan para pengangguran, adalah karena suatu hari aku berjumpa dengan seorang anak yatim yang telanjang, lalu aku memakaikannya pakaian. Ia kelaparan, lalu aku memberinya makan. Dan, aku juga memandikannya. Malam harinya, aku bermimpi seolah kiamat sudah datang. Aku didatangkan bersama makhluk yang lain. Setelah amalku dihisab, aku diperintahkan ke neraka. Di tengah perjalanan, aku melihat anak yatim itu

ADVERTISEMENTS

Ia berkata kepada malaikat Zabaniyah, ‘Wahai malaikat Tuhanku, orang ini telah berbuat baik kepadaku di dunia. Tunggulah sebentar, aku akan memintakan syafaat untuknya kepada Tuhanku.’ Malaikat berkata, ‘Aku tidak diperintahkan untuk menunda-nunda.’ Tiba-tiba terdengar suara, ‘Lepaskan dia. Kami telah memberinya yang pantas untuknya berkat syafaat si anak yatim yang ia perlakukan dengan baik.’ Setelah terbangun, aku bertobat dan berhenti dari perbuatan buruk yang selalu kulakukan. Selanjutnya, aku lebih giat lagi mencurahkan kasih sayang dan membantu anak-anak yatim.”

Selanjutnya…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version