Sabtu, 18/05/2024 - 20:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Presiden Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia

BANDA ACEH  — Rusia memasukkan nama Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dalam daftar orang yang harus ditangkap. Zelensky menjadi buronan Kementerian Dalam Negeri Rusia sejak Sabtu (4/5/2024) kemarin.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Meski demikian, pemerintahan Vladimir Putin belum mengungkapkan pelanggaran yang dilakukan Zelensky hingga masuk dalam daftar hitam tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Yang jelas, dalam situs online Kemendagri Rusia, Zelensky menjadi buronan berdasarkan pasal KUHP Rusia dan berisi nama lengkap dan fotonya, serta tanggal dan tempat lahirnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Media online Russia Today mengabarkan sejauh ini Rusia belum mengungkap data-data tentang proses pidana terhadap Zelensky.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Russia Today menyebutkan, Zelensky masuk dalam daftar tersangka setelah sehari sebelumnya

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksandr Litvinenko, juga dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Rusia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Litvinenko menggantikan posisi pendahulunya Aleksey Danilov pada bulan Maret.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pada bulan April, Litvinenko mengklaim perlunya melancarkan serangan drone jauh di dalam wilayah Rusia, untuk memberikan “tekanan” terhadap Moskow.

ADVERTISEMENTS

Dia menggambarkan taktik ini sebagai elemen kunci dari strategi Kiev. Serangan-serangan drone kemudian dilancarkan ke wilayah lebih dalam Rusia dan berhasil menghancurkan sejumlah infrastruktur.

ADVERTISEMENTS

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Ukraina telah masuk dalam daftar hitam Rusia.

Berita Lainnya:
Terkait Rusia, Makin Banyak Perusahaan UEA yang akan Disanksi

Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko juga dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari. Sama dengan Zelensky, sejauh ini belum ada rincian tentang kasus yang menimpanya yang dipublikasikan.

Poroshenko mulai menjabat pada bulan Juni 2014, ketika pemerintah Ukraina pasca kudeta Maidan menggunakan kekuatan militer dalam upayanya untuk meredam pemberontakan di Wilayah Donetsk dan Lugansk.

Dia juga orang yang menandatangani Perjanjian Minsk, yang bertujuan untuk mendamaikan Kiev dengan dua republik Donbass yang menolak mengakui pemerintahan pasca kudeta.

Pada tahun 2023, Poroshenko mengklaim bahwa perjanjian tersebut digunakan untuk memberi waktu tambahan untuk mempersenjatai Ukraina.

Mantan presiden tersebut mengatakan bahwa dia beralih ke NATO untuk mempersiapkan konflik daripada mengikuti peta jalan perdamaian Perjanjian Minsk.

Pada hari Jumat, mantan menteri keuangan Ukraina, Aleksandr Shlapak, dan mantan kepala bank sentral negara itu, Stepan Kubiv, juga dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Rusia.

Meskipun rincian mengenai kasus kriminal mereka masih belum jelas, Komite Investigasi Rusia sebelumnya telah menuduh kedua mantan pejabat tersebut mendanai tindakan keras militer Kiev terhadap Donbass pada tahun 2014.

Operasi tersebut menandai dimulainya penembakan Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap wilayah berpenduduk di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.

Berita Lainnya:
Kemenlu Imbau WNI di Taiwan Tetap Waspada Gempa Susulan

Selain itu, kepala intelijen Ukraina (DIU) Kirylo Budanov juga telah menjadi menjadi buruan Rusia karena dituding menjadi otak sejumlah penyerangan dan sabotase wilayah Rusia.

Zelensky sendiri belum menanggapi dirinya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Rusia.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengomentari pengumuman Zelensky dalam daftar orang yang dicari Rusia.

Sementara Ukrainska Pravda mengabarkan, dalam postingan di X, Ukraina menulis bahwa tindakan seperti itu adalah “bukti keputusasaan aparatur negara dan propaganda Rusia, yang tidak tahu alasan berita apa lagi yang harus dikemukakan untuk menarik perhatian.”

Kementerian juga mengingatkan bahwa surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional telah dikeluarkan terhadap Putin.

Media asal Uraina Strana menafsirkan bahwa langkah Rusia memasukkan Zelensky dalam list buronan karena Rusia sudah tidakingin bernegosiasi dengan Zelensky.

Rusia dituding tidak akan mengakui Zelensky sebagai presiden pada 20 Mei mendatang, karena Ukraina seharusnya telah menggelar pemilu, akan tetapi pemilu ditunda akibat perang.

Informasi beredar bahwa Putin kini tidak ingin menghentikan perang, namun berniat berperang dengan harapan Angkatan Bersenjata Ukraina akan kalah total dan/atau kemenangan Trump dalam pemilu AS.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi