Senin, 20/05/2024 - 19:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Akar Foundation: Perubahan Iklim dan Stunting Saling Terkait

JAKARTA — Direktur Eksekutif Akar Foundation Erwin Basrin mengemukakan bahwa perubahan iklim dan kasus stunting saling berkaitan, akibat produksi pangan yang juga ikut menurun hingga 44 persen.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Jadi, yang ditanam petani bukan tanaman pangan, tetapi komoditas untuk pasar. Di bagian timur Bengkulu misalnya, mereka menanam kopi. Lalu, di utara Bengkulu, mereka tanam sawit. Aktivitas yang tadinya harusnya memproduksi pangan, tidak terjadi. Ini disebut dengan fenomena hidden hunger (kelaparan tersembunyi),” kata Erwin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Provinsi Bengkulu pada Rabu (8/5/2024).

Ia mengatakan berdasarkan riset Asian Development Bank (ADB), perubahan iklim mengakibatkan produksi pangan turun hingga 44 persen, dan dari prediksi tersebut, diperkirakan pada 2045 ada 19 juta orang Indonesia kelaparan akibat penurunan sumber pangan, sehingga berpotensi membebani upaya pemerintah menggapai Indonesia Emas 2045.

Berita Lainnya:
Dosen FISIP UMJ Jadi Guest Lecturer di Malaysia, Ungkap Penyampaian Perubahan Iklim

Akar Foundation juga menemukan fakta bahwa pada 2018, masyarakat yang mendapatkan lahan di Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang, Bengkulu, mengalami situasi kelaparan tersembunyi yang memunculkan kasus stunting.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebagai solusi, Akar Foundation menawarkan model-model penyediaan pangan lokal yang nantinya dibagikan bagi para keluarga berisiko stunting.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Nah, yang coba kita bikin model kecil, baik di Kepahiang dan Rejang Lebong untuk membikin demplot pangan. Hasilnya dibagikan kepada keluarga-keluarga yang berpotensi stunting, dan kami tawarkan untuk mereplikasi model yang kami buat ini sebagai satu cara menekan angka stunting secara lebih besar,” ucapnya.

Berita Lainnya:
BKKBN: Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah

Dengan begitu, kata dia, prediksi Asian Development Bank bahwa Indonesia akan kelaparan pada 2045 bisa ditepis.

ADVERTISEMENTS

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan orang yang stunting berpotensi memiliki penghasilan 22 persen lebih rendah dari orang normal.

ADVERTISEMENTS

“Pendapatan orang yang stunting selisih 22 persen dibandingkan orang yang tidak stunting. Oleh karena itu, bagaimana bisa menanggung orang tuanya kalau anaknya saja stunting. Ini jadi masalah,” katanya.

Menurutnya, kasus stunting dapat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan pendapatan per kapita daerah, utamanya dalam menghadapi bonus demografi yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini, sehingga sekolah dan perusahaan perlu lebih banyak berkolaborasi membuat program penurunan stunting.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi