Selasa, 21/05/2024 - 05:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Respons Angkuh Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Kirim Senjata Jika Israel Serang Rafah

Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden Joe Biden, kiri, pada 8 Maret 2024, di Wallingford, Pa., dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

oleh Lintar Satria

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya dapat “berdiri sendiri.” Hal ini ia sampaikan setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan akan menghentikan pengiriman senjata bila Netanyahu menggelar invasi skala penuh ke Rafah, Gaza.

“Bila perlu, kami akan berdiri sendiri. Saya sudah katakan bila perlu kami akan berjuang sekuat tenaga,” kata Netanyahu seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/5/2024).

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan ia akan menahan sejumlah pengiriman senjata termasuk peluru artileri bila Rafah diinvasi. AS suda menghentikan pengiriman bom karena khawatir digunakan terhadap warga sipil Gaza.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kamu Jago Content Creator? Ayo Cek Beasiswa Gratis dari Cyber University 

Namun Netanyahu menyinggung perang 1948 untuk mengabaikan peringatan AS, sekutu terdekat Israel. “Dalam perang kemerdekaan 76 tahun yang lalu, kami pihak sedikit melawan yang banyak, kami tidak membutuhkan senjata. Terdapat embargo senjata terhadap Israel, tapi dengan semangat yang kuat, heroisme dan persatuan, kami meraih kemenangan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dan dengan kekuatan semangat, dengan bantuan Tuhan, bersama-sama kami akan meraih kemenangan,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan “musuh-musuh serta sahabat” Israel harus memahami negaranya “tidak dapat ditundukan. Kami akan berdiri tegu, kami akan meraih tujuan kami.”

ADVERTISEMENTS

Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah PBB mengatakan sejak Senin (6/5/2024) lebih dari 80 ribu orang mengungsi dari Rafah di tengah pengeboman tanpa henti dan tembakan-tembakan tank Israel. PBB juga memperingatkan makanan dan bahan bakar di kota yang menampung lebih dari satu juta orang itu sudah hampir habis karena tidak ada bantuan yang masuk.

ADVERTISEMENTS

Di awal serangannya ke Rafah, Israel merebut dan menutup perbatasan dengan Mesir. PBB mengatakan terlalu berbahaya bagi staf dan pasokan bantuan untuk melewati perbatasan Karem Shalom yang sudah dibuka kembali Israel.

Berita Lainnya:
Masalah Tukang Parkir Liar, Pengamat: Minimarket Harus Tegas, Bayar atau tidak

Pasukan Israel mengatakan operasi militer itu “ditargetkan” terhadap elemen-elemen Hamas yang masih ada di kota tersebut. Namun, pemerintah Israel menolak untuk membuang kemungkinan invasi skala penuh, yang menyebabkan Biden memperingatkan ia tidak akan memasok amunisi. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi