Sabtu, 27/07/2024 - 12:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Indonesia Darurat Judi Online, Pemerintah Harus Lakukkan Langkah Ini

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

BANDA ACEH  – Kasus terkait judi online terus bermunculan. Dari level bandar yang ditangkap sampai warga biasa yang menjadi korban hingga menimbulkan dampak negatif lainnya selalu menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Korban dari darurat judi online yang semakin meresahkan di Indonesia ini datang dari berbagai kalangan. Namun kebanyakan, yang jadi incaran adalah mereka yang datang dari ekonomi lemah hingga literasi yang kurang baik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Benar-benar jadi momok menakutkan yang tidak pandang bulu. Pokoknya ngeri. Jangan sampai keluarga kita menjadi korban dari tipu daya judi online ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Bikin geger lagi adalah kabar mengenai TNI Lettu Laut Eko Damara (30) diduga bunuh diri usai terlilit utang akibat judi online. Hal ini juga menjadi atensi dari pemerintah melalui Kementerian terkait yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan, Indonesia saat ini darurat judi online. “Saya ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini, bahwa kabar seorang perwira TNI buruh diri diduga terlilit utang karena judi online,” kata Budi Arie baru-baru ini di Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Terkait kasus TNI bunuh diri gara-gara judi online itu mengemuka karena viral di media sosial. Personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir itu meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri.

Berita Lainnya:
KH Imaduddin: Nasab Habib di Indonesia Mustahil Terhubung ke Nabi Muhammad SAW
ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Namun kasus tersebut hanya satu contoh dari banyaknya kasus serupa, masyarakat yang terjerat tipu daya judi online. Alih-alih kaya dalam waktu singkat, uang raib ditelan bandar judi online. Ngerinya, uang modal bertaruh judi tadi diambil dari pinjaman online yang efeknya nggak kalah ngeri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Melihat fenomena tersebut, Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menyebut, fenomena judi online yang sedang mengincar masyarakat Indonesia merupakan akumulasi dari peliknya masalah hidup si korban. 

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Menurut Fithra, masalah tersebut tidak cukup diselesaikan hanya dengan literasi keuangan yang baik saja. Ada persoalan lainnya yang juga perlu jadi atensi pemerintah. Jadi tidak bisa jika hanya memiliki literasi digital dan literasi keuangan yang cukup saja.

“Literasi adalah satu hal mungkin yang perlu kita perlu kita push. Tapi di sisi yang lain, kita juga harus kemudian meningkatkan taraf hidup mereka kenapa sih mereka masih judi online?” kata Fithra ditemui JawaPos.com usai acara Media Talkshow HUT ke-16 SRC di Jakarta, Senin (27/5).

Fithra lebih jauh bercerita mengenai kondisi saat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan mereka, kehilangan sumber pencaharian mereka. Sehingga judi online dengan janji manisnya kemudian menghipnotis korban, mereka yang lemah iman, lemah akal, ingin instan saja. 

Berita Lainnya:
Kapolda Sumbar Terkait Kematian Afif Maulana: Institusi Kami Diinjak-injak

Parahnya, judi online tadi dianggap sebagai harapan yang bisa menyelamatkan finansial mereka. Itulah yang lebih berbahaya menurut Fithra dan alasan mengapa literasi saja tidak cukup.

Fithra juga mengutip data dari LPS yang menyebut kalau 98% orang Indonesia memiliki tabungan tidak lebih dari Rp 1,8 juta di rekening mereka. Artinya, mereka yang memiliki tabungan di atas angka tersebut sudah tergolong elit

Karena mungkin tadi, income-nya rendah. Nah ini akar masalahnya disini. Literasi digital iya, tapi akar masalahnya adalah bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tegas Fithra.

Yang mesti dilakukan pemerintah, selain gencar melakukan pemblokiran situs atau platform judi online, menurut Fithra juga perlu mendorong sektor-sektor lainnya, terlebih sektor informal untuk bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

“Yang dilakukan pemerintah sudah bagus, dengan Kemenkominfo melakukan pemblokiran dan sebagainya. Kepolisian juga gencar melakukan penangkapan dan sebagainya, tapi yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana pemerintah ikut menaikkan taraf hidup masyarakat, misalnya dengan membantu UMKM dan sebagainya. Jadi literasi saja tidak cukup kalau masyarakat sendiri masih kurang (ekonominya),” tandas Fithra.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah

1 2

Reaksi & Komentar

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَىٰ مَا أَنفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا الكهف [42] Listen
And his fruits were encompassed [by ruin], so he began to turn his hands about [in dismay] over what he had spent on it, while it had collapsed upon its trellises, and said, "Oh, I wish I had not associated with my Lord anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [42] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi