Sabtu, 27/07/2024 - 09:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Rahasia Asmaul Husna Al-Quddus dan 3 Hikmah yang Bisa Diambil

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA— Al-Quddus adalah salah satu asma‘ Allah. Dalam Alquran, kata Al-Quddus (atau Yang Mahasuci), sering didampingkan dengan kata Al-Malik (Raja atau Penguasa). 

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Misalnya dalam QS Al-Hasyr ayat 23 dan Al-Jumuah ayat 1. Allah SWT berfirman: 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

 اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Mahamemelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS al- Hasyr ayat 23). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QQS Al-Jumuah ayat 1).

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Dalam kamus Bahasa Arab, Al-Quddus adalah yang suci murni atau yang penuh keberkatan. Dari sini muncul berbagai penafsiran dari kata Al-Quddus, di antaranya terpuji dari segala macam kebajikan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Imam Al-Ghazali mengatakan, Allah SWT sebagai Al-Quddus adalah Dia yang tidak terjangkau oleh indera, tidak dapat dikhayalkan oleh imajinasi, dan tidak dapat diduga oleh lintasan nurani. Demikian sempurnanya Allah SWT.

Berita Lainnya:
Zikir, Tanda Cinta kepada Allah
ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Dia tidak terkejar Bentuk dan Dzat-Nya oleh kekuatan indera. Indera kita terlalu lemah untuk menjangkau keagungan Allah yang menggenggam alam semesta ini.

Mahasuci Allah dari beranak dan diperanakan. Bagi umat Islam, Allah tidak diserupai dan menyerupai apapun (laisa kamitslihi syai’un). Jadi, kalau ada yang menganggap Allah itu menyerupai sesuatu, maka pendapat itu tidak bisa diterima. Karena sesuatu itu pasti makhluk, dan setiap makhluk pasti ada kelemahan. Apalagi menyerupakan Allah dengan manusia.

Mahasuci Allah secara zat dan perbuatan-Nya. Tidak ada satupun perbuatan Allah yang cacat atau gagal. Mengatakan cacat dan gagal pada perbuatan Allah pun tidak layak. Allah tidak mungkin berbuat sesuatu yang gagal. Mahasuci Allah dari yang dianggap sempurna oleh makhluk. Manusia punya standar kesempurnaan. Namun, sesempurna apapun dalam pandangan manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah yang sesungguhnya.

Akal manusia terbatas. Ia hanya mengenal 26 abjad dan sepuluh angka. Bagaimana mungkin kita yang serba terbatas bisa menilai kesempurnaan Allah, Dzat Penggenggam langit dan bumi? Hikmah apa yang bisa kita diambil dari sifat Al-Quddus ini? 

Pertama, kita bisa menikmati apapun ketetapan Allah tanpa prasangka buruk. Allah telah berjanji, “Aku sesuai prasangka hamba-Ku”. Berburuk sangka kepada Allah akan menjadi malapetaka bagi kita. Kita harus tetap khusnudzan, pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Maka, nikmatilah setiap kejadian sebagai sarana evaluasi diri. Yang terpenting, kejadian apapun yang menimpa harus mengubah kita menjadi lebih baik.

Berita Lainnya:
Bila Pemuda 'Minta Izin' Berzina

Kedua, siap dengan ketidaksempurnaan diri. Apa yang kita banggakan sebagai manusia bila tanpa iman? Kita serba kalah oleh binatang. Masuk ke air, ikan lebih lincah. Meski kita bisa menjadi pelari tercepat, masih kalah cepat dari kuda.

Manusia pun masih kalah kuat dengan badak, kalah besar dari gajah. Hanya kekuatan imanlah yang membuat kita lebih tinggi dari makhluk apapun. Mari kita tutup pintu kesombongan diri dan bukalah lebar-lebar pintu ketawadhuan. Sebab, tiadalah orang yang rendah hati, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya.

Ketiga, siap dengan kekurangan orang lain. Kita harus siap menghadapi kenyataan bahwa orang terdekat kita (khususnya pasangan hidup) tidak sempurna. Secara fisik mungkin mendekati kesempurnaan, tapi akhlak tidak ada yang sempurna. Ada yang pemarah, pelit, atau egois. Kita harus terlatih menghadapi orang-orang terdekat kita, baik pasangan hidup, orangtua, anak maupun pembantu di rumah. 

Kesiapan mental dalam menerima kekurangan dan keterbatasan orang lain, insya Allah akan membuat kita lebih mampu bersikap bijaksana. Orang yang stres dalam hidup adalah orang yang selalu ingin sempurna dalam segala hal.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah

1 2

Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا الكهف [60] Listen
And [mention] when Moses said to his servant, "I will not cease [traveling] until I reach the junction of the two seas or continue for a long period." Al-Kahf ( The Cave ) [60] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi