UPDATE

NASIONAL
NASIONAL

Hadeh, Disebut Banteng Saling Seruduk Gegara Sahabat Ganjar Desak KPK Periksa Puan Soal E-KTP

BANDA ACEH –Sehari pasca pemanggilan Ganjar Pranowo untuk klarifikasi atas pernyataannya soal maju pilpres 2024, relawan Sahabat Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Ketua DPR RI Puan Maharani atas dugaan kasus E-KTP.

Hal itu menguatkan praduga netizen jika Sahabat Ganjar tak terima atas perlakuan PDI Perjuangan (PDIP) dalam berita pemanggilan Ganjar, Senin (24/10/2022).

Diketahui, sebelumnya Ganjar juga diperiksa atas dugaan yang sama. Namun, hingga beberapa kali proses, belum ada kesimpulan yang mengarah pada dugaan tersebut.

Berita Lainnya:
Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Mengetahui alur yang dianggap saling berkaitan, netizen ramai mengomentari twit yang diunggah akun @STresnowat1.

Melalui twitnya, pemilik akun tersebut mengatakan alasan relawan Sahabat Ganjar mendesak berkaitan dengan pemanggilan Ganjar oleh PDIP.

“Gara gara ganjar diadili partainya sendiri. sahabat ganjar ngamuk,” terangnya melalui twit.

Bahkan, netizen menyebutnya banteng saling seruduk, lantaran keduanya sama-sama dari partai yang sama.

“Udah ga usah dipisahin biarkan sesama banteng saling seruduk,” tulis akun @Great*****.

“Nyengol puan…masalah e-ktp ganjar bakalan keseret juga,” tulis @kiwali****.

Berita Lainnya:
ICW–KontraS Laporkan 43 Polisi ke KPK Terkait Dugaan Pemerasan Rp26 Miliar, 29 Berpangkat Perwira!

“Hahah klau puan kena kasus e ktp, ga sadar ya, gnjar jga pasti kena… Wong satu paket?” tulis pemilik akun @TediSur**** .

“Biarin dah brantem ndiri, 11 12 sama,” tulis @Sarmina*****.

“Yg dilaporin sama yg nglaporin (“junjungannya”) sama alias impas,…keduanya diduga,” tulis @1thegre***.

Gara gara ganjar diadili partainya sendiri . sahabat ganjar ngamuk.Desak @KPK_RI periksa puan maharani terkait kasus e KTP.

Et dah , biarin saja . Jangan di pisahin🤭😅😅 pic.twitter.com/VEuQg4w2j1

— SARAH TRESNOWATI (@STresnowat1) October 25, 2022

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.